Jakarta, Hortiindonesia.com
“Peningkatan kuantitas dan pengendalian kualitas buah harus dilakukan bersamaan. Konsumsi buah masyarakat juga masih rendah sehingga perlu dicari cara untuk meningkatkannya agar kebutuhan vitamin dan mineral masyarakat bisa dipenuhi,” kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyatakan hal ini ketika membuka 2nd International Symposium on Durian and Other Tropical Fruits.
Buah tropis yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah pisang, pepaya, jeruk, salak dan mangga . Sekarang terjadi perubahan gaya hidup dari banyak mengkonsumsi karbohidrat menjaid lebih banyak buah dan sayur. Kondisi ini harus segera diantisipasi kedepan.
Indonesia dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia juga merupakan pasar yang besar. Saat ini 90% buah yang diproduksi dikonsumsi di dalam negeri, sisanya hanya 10% yang diekspor. Baik pasar ekspor maupun domestik potensinya besar.
Buah adalah kontributor terbesar ekspor hortikultura Indonesia. Pada masa pandemi permintaan buah global meningkat. Produksi buah nasional tahun 2019 naik 4,8% dibanding tahun 2018 sedang ekspornya naik 73,4%. Ekspor buah Indonesia paling besar ke Vietnam 27%, Malaysia 19%, Tiongkok 17%, India 10%, Hongkong 6%, Thailand 5% dan Uni Emirat Arab 3%..
Arah pembangunan hortikultura di Indonesia adalah peningkatan konsumsi perkapita, swasembada dan peningkatan ekspor, Menteri Pertanian. Sedang strategi pengembangan buah unggul nasional adalah mengembangkan varietas buah yang sesuai dengan preferensi pasar, pengembangan industri perbenihan buah yang tepat varietas dan kualitas dengan skala industri dan penerapan teknologi budidaya berbasis kawasan (orchad), pengembangan whole chain system dalam logistik, pengembangan pasar domestik dan ekspor, peninakatan agribisnis buah tropis dan peningkatan peran badan usaha dan swasta dalam pencapaian target.
Pemerintah baik pusat maupun daerah, swasta, petani milenial dan masyarakat harus sama-sama berkomitmen untuk mengembangkan tanaman buah. Lembaga riset dan perguruan tinggi didorong menghasilkan buah yang berdaya saing tinggi dan mampu memenuhi permintaan pasar global.
Dalam satu tahun ini yang coba dimaksimalkan adalah pengembangan kawasan hortikultura orentasi ekspor, kemitraan hulu hilir berbasis teknologi, gerakan mendorong kawasan buah, gerakan tiga kali ekspor dan membangun kampung buah.
Buah buah tropika termasuk durian merupakan tuan rumah di Indonesia. “Hampir semua pulau ditemukan durian dengan rasa, dan jenis yang berbeda-beda sesuai spesifikasi daerah tersebut. Ini menjadi kekayaan tersendiri bagi Indonesia,” kata Mentan.
Buah merupakan sumber vitamin dan mineral sehingga sangat penting pada masa pandemi untuk meningkatkan imun tubuh. Buah juga merupakan komoditi multiguna untuk industri makanan, minuman, kosmetika dan bioindustri lainnya.
Pengembanganya sudah mulai berjalan dengan baik. Buah dikembangkan sebagai alternatif diversifikasi pangan non beras yaitu pisang dan sukun. Permintaan durian dan buah tropis lainnya juga semakin meningkat dan Indonesia punya potensi besar sebagai penghasil buah tropis di dunia.
Berbagai jenis buah tropis tumbuh dan berkembang di Indonesia seperti mangga, manggis , durian, rambutan, pisang, pepaya, aenas, salak dan lain-lain. Ini merupakan kekayaaan yang perlu digali dan dikembangkan ke depan. Beberapa diantaranya merupakan buah asli indonesia seperti salak dan manggis yang sangat tepat untuk dikembangkan bagi pemenuhan kebutuhan buah dunia masa mendatang. Indonesia merupakan salah satu penghasil nanas, tetapi beberapa negara di dunia juga yang iklimnya sama menghasilkan buah serupa.
Masih banyak masalah yang dihadapi buah Indonesia diantaranya kualitas yang masih harus ditingkatkan; kuanititas yang harus terjaag agar suplynya dapat rutin masuk pasar dan hal ini terkait dengan budidaya dan pasca panen. “Kita masih perlu banyak hasil pemikiran, penelitian dan rekomendasi untuk mengatasi masalah tersebut,” kata Komandan.
Buah tropika daya simpannya rendah atau cepat rusak ; kuantitas dan kontinuitas produksi belum berjalan baik karena kawasan sentra produksi belum tertata; sentra produksi yang tersebar di banyak pulau merupakan tantangan lainnya yang harus segera diatasi.