Malang, Hortiindonesia.com
Buah tropis yang paling banyak diperdagangkan dunia adalah pisang, nanas, mangga, alpukat dan pepaya. Buah lain tetapi jumlahnya lebih sediikit adalah buah naga, rambutan, nangka, markisa dan leci. Yacob Ahmad, International Tropical Fruits Network , Malaysia menyatakan hal ini.
Produksi dunia untuk 5 buah utama yang diperdagangkan adalah 207 juta ton. Produsen pisang terbesar di dunia adalah India, China, Filipina, Ekuador dan Brasil. Asia Pasifik memproduksi 55% dari 5 buah yang paling banyak diperdagangankan, Amerika Latin dan Karibia 32% dan Afrika 11%.
Produksi dari Asia Tenggara diperkirakan mencapai 21% dari total produksi dunia. Tetapi sebagian besar buah tropis yang dihasilkannya dikonsumsi sendiri (tidak diekspor). Pisang adalah buah yang paling banyak diekspor, sebagian besar merupakan pisang cavendish.
Nilai ekspor empat buah lainnya yaitu mangga, nanas, alpukat dan pepaya tahun 2022 diperkirakan turun dibawah USD10 miliar, merupakan penurunan terbesar selama satu dekade. Turunnya produksi di beberapa wilayah, terutama alpukat menjadi salah satu penyebabnya, sehingga perdaganganya tidak bisa berkelanjutan. Tingginya biaya angkutan lewat udara menjadi salah satu penyebab terhambatnya ekspor pepaya , padahal sedang menikmati pertumbuhan paling tinggi.
Ekspor mangga, manggis dan jambu biji diperkirakan turun 5% menjadi 2,1 juta ton. Ekspor nanas global juga turun 1,5% menjadi 3,2 juta ton. Ekspor alpukat turun 6% menjadi 2,4 juta ton. Sedang global ekspor pepaya naik 1% menjadi 370.00 ton. Dengan kondisi seperti ini ada kecenderungan harga buah tropis naik, kecuali pepaya.
Volume ekspor mangga dunia tahun 2022 2.142.008 ton turun daru tahun 2021 2.262.047 ton. Ekspor terbesar dari Asia 863.885 ton dengan negara eksportir utama India dan Thailand. Kemudian Ekspor Amerika Tengah 531.897 ton dengan eksportir utama Meksiko. Ketiga Amerika Latin 522.254 ton dengan negara eksportir utama Brasil dan Peru. Ekspor Afrika 221.261 ton dan Oceania 2,711 ton.
Ekspor nanas tahun 2022 3.194.004 ton turun dari tahun 2021 3.242.177 ton. Amerika Tengah paling banyak mengekspor 2.345.384 ton, didominasi oleh Kostarika dan Meksiko. Kedua Asia 642.341 ton,dengan eksportir utama Filipina. Amerika Selatan mengekspor 124.420 ton dengan eksportir utama Ekuador. Afrika mengekspor 75.205 ton dan Oceania 8 ton.
Volume ekspor alpukat tahun 2022 2.355.437 ton turun dari tahun 2021 2.506.551 ton. Ekspor terbesar dari Amerika Tengah 1.976.167 ton dengan eksportir utama Meksiko. Nomor 2 Amerika Tengah 878.698 ton dengan eksportir utama Peru dan Chili. Asia/Afrika mengekspor 54.057 ton dengan eksportir utama Kenya dan Afrika Selatan. Oceania mengekspor 28.998 ton.
Ekspor pepaya tahun 2022 372.758 ton naik dari tahun 2021 367.633 ton. Eksportir terbesar adalah Amerika Tengah 252.514 ton dengan eksportir utama Meksiko dan Guatemala. Kedua Asia 60.770 ton dengan eksportir utama Malaysia. Amerika Tengah mengekspor 47.753 ton dengan eksportir utama Brasil. Afrika mengekspor 8.240 ton.
Pendorong berkembangnya industri buah tropis adalah pasar yaitu konsumen lebih suka buah yang eksotis, penuh rasa, dan bernutrisi yang sangat penting bagi kesehatan. Semakin tingginya masyarakat urban, bertambahnya masyarakat kelas menengah, dan imigarasi sehingga membentuk diaspora.
“Contoh Malaysia banyak mengekspor nangka ke Itali. Tetapi yang mengkonsumsi bukanlah masyarakat Itali asli tetapi diaspora yang berasal dari india, Pakistan dan Bangladesh,” katanya.
Perusahaan-perusahaan multinasional juga banyak yang ekspansi membuat kebun buah tropis karena bisnis ini menguntungkan. Ini juga jadi tantangan bagaimana supaya petani juga punya akses ke pasar ekspor.