Jakarta, Hortiindonesia.com
Tahun 2020 volume ekspor hortikultura naik 12,7% dibanding tahun 2019 yaitu dari 432.639 ton jadi 444.356 ton, sedang nilainya naik 37,5% dari USD468.590.000 menjadi USD644.485.000. Ekspor buah volume turun dari 305.770 ton jadi 294.454 ton tetapi nilainya naik dari USD282.985.000 menjadi USD389.447.000. Liferdi Lukman, Direktur Buah dan Florikulturaa, Ditjen Hortikultura menyatakan hal ini
Sayuran volumenya naik dari 95.626 ton jadi 119.020 ton, nilainya juga naik dari USD121.689.000 menjadi 147.800.000. Tanaman hias volume turun dari 10.081 ton jadi 7.028 ton dan nilainya juga turun dari USD21.809.000 menjadi USD21.089.000. Tanaman obat volume ekspor naik dari 21.162 ton menjadi 21,855 ton juga nilainya dari USD42.107.000 menjadi USD85.708.000.
Volume impor hortikultura tahun 2020 hanya naik sedikit dibanding tahun 2019 yaitu dari 1.663.151 menjadi 1.664.159, tetapi nilianya turun 8,16% dari USD2.509.327.000 menjadi USD2.304.537.000. Penyebabnya sekarang semua negara mengutamakan pemenuhan dalam negeri juga pandemi membuat pelayaran dan kontainer berkurang.
Volume impor buah turun dari 715.237 ton menjadi 614.849 ton, nilainya turun dari USD1.461.149.000 menjadi USD1.226.910.000. Sayuran volumenya naik dari 902.551 ton menjadi 1.003.600 ton, nilainya naik dari USD993.398.000 menjadi USD1.019.606.000.
Tanaman hias volume naik dari 17.459 ton menjadi 19.216 ton dan nilainya naik dari USD26.686 menjadi USD27.400.000. Tanaman obat volume turun dari 27.904 ton menjadi 26.494 ton, nilainya naik USD28.094.000 menjadi USD30.621.000.
Periode 2000-2019 untuk hortikultura yang paling tinggi pertumbuhannya florikultura 12%, kemudian tanaman oat 7,1%, buah 5,9%, dan ayur 3,25%. Untuk buah yang paling tunggi pertumbuhannya adalah buah manggis kemudian mangga, , nenas, pisang dan durian.
Produksi buah-buahan ini meningkat namun fluktuatif. Produksi buah tropis lebih ditentukan agroklimat, seperti tahun ini kemarau basah biasanya jika hujanturun sepanjang tahun maka produksi tidak maksimal.
Target produksi buah dan tahun 2021 adalah pisang 8,05 juta ton, mangga 2,96 ton, durian 1,22 juta ton, alpukat 550.000 ton, buah lainnya (manggis, salak, jeruk, belimbing, duku, jambu biji, jambu air, nangka, cempedak, nanas, pepaya, rambutan, sawo, sirsak, markisa, sukun, apel , anggur, melon, semangka, blewah dan strobery) 12,63 juta ton.
Target produksi florikultura krisan 400 juta tangkai, anggrek 12 juta tangkai, mawar 154 juta tangkai, dracena 87 juta tangkai, melati 28,57 ribu kg, bunga potong lainnya (anthuriun, gerbera, heloconia dan sedap malam) 137 juta tangkai.
Prospek buah-buahan pada saat pandemi ini sangat baik termasuk buah naga. Hasil penelitian beberapa pakar menyatakan dalam situasi sekarang imunitas harus dinaikkan dengan meningkatkan suasana basa dalam tumbuh. Dengan cara ini virus tidak berkembang. Salah satu caranya dengan konsumsi buah dan sayur.
Buah naga termasuk dalam healty diet, healty soul dan glowing food yang cukup baik meningkatkan daya tahan tubuh, sistim kekebalan dan kesehatan usus. Salah satu program Ditjen Horti untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan buah dengan membangun kampung hortikultura.