Jakarta, Hortiindonesia.com
Berdasarkan data sertifikasi ekspor Badan Karantina Pertanian , ekspor tanaman hias Sanseveira atau lidah mertua semakin meningkat dalam dua tahun terakhir. . Tercatat pada 2020 ekspor sansevieria meningkat 14% dibanding tahun sebelumnya, 2019 atau meningkat sekitar 5.518 batang. Sedangkan awal tahun ini, Januari hingga Februari 2021 telah disertifikasi sebanyak 17.839 batang atau setara dengan nilai Rp 157,2 juta.
Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil menyampaikan selaku otoritas karantina selain melakukan tugas pengawasan keamanan dan pengendalian mutu pangan dan pakan produk pertanian juga fokus pada pencapaian target ekspor tiga kali lipat sebagaimana arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
“Anugerah bagi kita diberikan alam yang subur dan lahan yang luas, harus kita manfaatkan dengan bijak sebagai rasa syukur, hari ini ekspor satu, besok ekspor dua, besoknya ekspor tiga, harus ada peningkatan," pungkas Jamil.
Di Cilacap , melalui Karantina Pertanian Cilacap mencatat adanya penambahan negara tujuan baru untuk sansevieria., Kepala Karantina Pertanian Cilacap, Dwi Astuti Yuniasih mengungkapkan berdasarkan pada sistem perkarantinaan, IQFAST di wilayah kerjanya tercatat sepanjang tahun 2020 hanya satu negara tujuan ekspor sansevieria yaitu Singapura. Dengan jumlah 230 batang dan nilai ekonomi Rp 4,5 juta dengan 3 kali pengiriman saja. Sedangkan mengawali tahun 2021 ini tercatat adanya penambahan negara tujuan yakni Amerika Serikat dengan total pengiriman 139 batang dan nilai ekonomi Rp 5 juta.
Sebanyak 44 batang lidah mertua dilakukan sertifikasi ekspor tujuan Amerika Serikat. Persyaratan lengkap dan setelah diperiksa, lidah mertua ini bebas dari organisme pengganggu tumbuhan salah satunya bebas dari nematoda sehingga diterbitkan KT-10 atau Phytosanitary Certificate (PC).
Dani Setiawan, pengirim lidah mertua saat ditemui mengaku bersyukur bisa tembus pasar Benua Amerika. Tanaman ini memiliki daya pikat tersendiri di hati para penggemarnya, baik dalam negeri maupun mancanegara. Lidah mertua dijadikan tanaman hias karena bentuk daunnya yang unik, cantik, serta memiliki bermacam-macam jenis dengan bentuk daun yang berbeda-beda. Selain itu, tanaman ini tergolong tanaman yang mudah beradaptasi dengan lingkungan dan dipercaya dapat menyerap polusi udara.