Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya bergerak di bidang pertanian. Namun sayangnya, produktivitas di sektor ini boleh dikata masih rendah, lantaran masih banyak para petani Indonesia yang dianggap unbankable. Kurangnya akses ke pembiayaan masih menjadi kendala besar dalam perkembangan pertanian Indonesia. Menjawab kondisi tersebut, kini mulai banyak bermunculan startup yang membuat aplikasi untuk mengembangkan bisnis di bidang pertanian.
Beberapa tahun belakangan ini, perusahaan-perusahaan teknologi finansial telah memainkan peran yang cukup penting dalam usaha pemberdayaan petani dan membantu mereka mengembangkan usaha taninya. Platform pinjaman peer-to-peer yang ditawaran startup fintech menawarkan sebuah solusi unik bagi permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh para petani. Salah satunya adalah iGrow, yakni sebuah platform yang memungkinkan Anda untuk berinvestasi di bidang pertanian dan memantaunya secara online.
Platform ini akan menghubungkan tiga pihak penting dalam industri pertanian, yaitu investor, petani, dan pembeli produk pertanian. iGrow akan membantu petani lokal, lahan yang belum optimal diberdayakan, dan para investor penanaman, untuk menghasilkan produk pertanian organik berkualitas tinggi. Para investor yang telah menanamkan modalnya di platform ini secara langsung telah berpartisipasi dalam peningkatan produksi pangan dalam negeri.
Selain itu, investor juga dapat memperoleh keuntungan dari bagi hasil antara 13-24% dari investasi per tahun, dan pastinya para petani dapat memiliki pekerjaan serta mengoptimalkan lahan sehingga menambah pendapatan. Cara kerja platform ini juga simple, dimana Anda tinggal memilih bibit yang masih tersedia, lalu pantau perkembangannya secara real-time. Hasil panen akan dijual ke partner yang telah bekerjasama dengan iGrow, dan Anda pun tinggal menikmati investasi yang telah ditanam. [Teg]