Gejala tanaman jagung kurang hara harus segera mendapatkan perhatian. Hal ini disebabkan karena unsur hara merupakan kebutuhan esensial yang diperlukan selama masa pertumbuhan tanaman jagung. Apabila unsur hara tidak dipenuhi maka tanaman jagung akan memberikan tanda-tandanya.
Agar unsur hara dapat terpenuhi Anda perlu mengetahui tanda-tandanya dengan baik sehingga dapat diberikan pemupukan yang tepat juga berimbang. Kenali tanda-tanda gejala tanaman jagung yang kurang hara melalui ulasan di bawah ini!
Kekurangan unsur nitrogen
Nitrogen (N) adalah salah satu unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman termasuk jagung. Hal ini dikarenakan nitrogen mempunyai fungsi untuk menyusun klorofil, asam nukleat, asam amino dan nukleotida pada taman. Unsur nitrogen diserap oleh tanaman dalam bentuk ion nitrat atau ammonium yang didapatkan melalui mineral tanah ataupun pupuk organik.
Tanaman jagung yang kekurangan unsur hara akan bertumbuh dengan lambat dan kerdil. Apabila kekurangan nitrogen terjadi pada awal pertumbuhan maka permukaan daun akan berwarna hijau kekuningan secara keseluruhan. Jika tanaman kekurangan nitrogen pada fase V6 maka daun akan menguning pada pinggir ke tulang daun dan membetuk huruf v pada bagian bawah yang dimuli pada daun tua.
Kemudian ciri lain yang ditunjukkan adalah kulit jagung berubah menjadi klobot dan biji jagung berukuran kecil. Selain itu, daun tanaman akan menjadi kecokelatan dan berpotensi mati apabila sudah terlalu parah kekurangannya. Kekurangan nitrogen akan membuat produksi tanaman menjadi rendah.
Kekurangan unsur kalium
Unsur kalium (K) sangat diperlukan oleh tanaman sebagai aktivator enzim yang berfungsi untuk membantu penyerapan air dan unsur hara dan transportasi untuk hasil asimilasi daun ke jaringan tanaman. Tanaman yang kekurangan zat ini akan menyebabkan terjadinya klorosis dan daun berbintik kuning hingga coklat. Gejala daun yang berwarna kuning akan terlihat pada daun bagian di bawah dan akan berwarna coklat terbakar di pinggir daun.
Pada tanaman yang sudah terlalu kekurangan kalium akan menunjukkan ciri-ciri daun berwarna coklat dan akan menjadi gugur. Tanaman yang kekurangan unsur hara ini akan mudah terkena infeksi dan akan membuat biji jagung menjadi tidak berkembang.
Kekurangan unsur fosfor (P)
Kekurangan fosfor pada tanaman jagung akan mengakibatkan terganggunya proses pertumbuhan karena fosfor berfungsi sebagai unsur yang mentransfer dan menyimpan energi. Energi ini digunakan tanaman untuk melakukan aktivitas metabolisme yang membantu pertumbuhan. Gejalanya dapat diketahui melalui pinggiran daun yang berubah warna menjadi ungu kemerahan mulai dari ujung hingga pangkal daun.
Gejala lain akan tampak pada ukuran daun bagian bawah yang mengecil dan akar yang tidak berkembang dengan baik sehingga pendek. Kekurangan fosfor juga akan menyebabkan biji terlambat matang dan tongkol jagung menjadi kecil sehingga produksi tanaman jagung akan rendah.
Kekurangan unsur magnesium (Mg)
Kurangnya unsur magnesium akan mengakibatkan klorosis pada tulang daun sehingga daun akan berwarna putih atau kuning. Kondisi pada daun yang sudah tua akan mengakibatkan daun berwarna merah keunguan pada sepanjang pinggir daun. Kondisi kekurangan magnesium yang parah akan menyebabkan daun menjadi gugur.
Penyebab kurangnya unsur magnesium pada tanaman jagung biasanya disebabkan oleh kondisi tanah yang asam dengan pH <4,5. Selain itu kondisi tanah yang berpasir dengan curah hujan tinggi juga merupakan penyebab tanaman jagung kekurangan unsur hara ini.
Kekurangan unsur sulfur (S)
Kekurangan unsur sulfur hampir serupa gejalanya saat tanaman jagung kekurangan nitrogen. Pangkal daun akan berwarna kuning dan akan terlihat pada dekat pucuk. Tanaman yang kekurangan zat ini akan terhambat pertumbuhannya dan kulit jagung akan menjadi kecil.
Tanaman yang kekurangan sulfur akan dijumpai pada tanaman yang menggunakan tanah yang mempunyai kandungan bahan organik yang kurang. Biasanya jagung ditanam pada tanah yang berpasir ataupun tanah kalkarik.
Kekurangan unsur seng (Zn)
Unsur seng yang kurang pada tanaman akan membuat tanaman gagal membentuk klorofil. Tulang-tulang daun akan membentuk garis putih ataupun kuning muda. Selain itu akan menyebabkan daun mengecil dan menjadi rapat.
Biasanya tanaman yang kekurangan zat ini ditanam pada tanah dengan tekstur berpasir dan berkapur. Batas kadar kekurangan seng di tanah berada pada nilai 1,5 ppm dan di daun pada nilai 155 ppm.