• Beranda
  • Berita
  • Event
  • Galeri
  • Profil
    Redaksi Hubungi Kami
  • Beranda
  • Berita
  • Event
  • Galeri
  • Tentang Kami
  • Sejarah
  • Hubungi Kami
  1. Beranda
  2. Berita
  3. Harga Bawang Merah di Bantul Normal, Harga Murah Hanya yang Berkualitas Rendah

Harga Bawang Merah di Bantul Normal, Harga Murah Hanya yang Berkualitas Rendah

  • 27 Agustus 2019, 10:34 AM
  • Sayur, Etalase
  • Admin

Sebagian panen bawang merah di lahan pantai seluas sekitar 15 hektar di Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul DI Yogyakarta, tahun ini kurang menggembirakan. Beberapa petani di Desa Srigading Sanden yang berhasil diklarifikasi mengakui, rendahnya hasil panen dan kualitas bawang merah ditengarai akibat cuaca dingin dan serangan ulat daun yang menyerang tanaman bawang merah di lahan pantai. Akibatnya, bawang merah yang dihasilkan mutunya rendah dan tidak mampu disimpan lama. Kondisi itu sempat membuat petani lahan pantai Selatan Bantul gusar. Beberapa petani bahkan menggelar aksi bagi-bagi gratis bawang merah kualitas rendah tersebut kepada para pengguna jalan raya Bantul meskipun yang dibagikan hanya sekitar 1 kuintal.

Plt. Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Bambang Pin Erwanta, saat dihubungi (25/8) mengatakan pihaknya sudah mensosialisasikan pola tanam kepada petani bawang merah di wilayahnya agar petani bisa mendapatkan harga yang pantas saat panen. Sampai saat ini harga bawang merah di tingkat petani masih berkisar Rp 7.000 - Rp 10.000 per kilogram dan dalam beberapa waktu kedepan diperkirakan justru cenderung naik meski tidak besar. Pihaknya tidak menampik pemberitaan adanya bawang merah yang hanya dihargai sekitar Rp 5.000 per kilogram, namun dirinya menegaskan bahwa bawang merah tersebut kualitasnya memang rendah.

"Serangan ulat daun menyebabkan sebagian bawang merah kualitasnya rendah. Terpaksa petani menjual dengan harga murah ke pedagang untuk dilempar ke pasar konsumsi. Hasil panen bawang merah dari lahan pantai Sanden sudah tersalur ke pasar Jogja, Solo, Bandung dan kota-kota lain. Karena kualitas yang kirang bagus, bawangnya juga tidak mampu disimpan lama di gudang. Rugi sih pastinya," ujar Bambang.

"Lahan bawang merah di Kabupaten Bantul sekitar 600 hektar. Paling banyak di Kecamatan Kretek 250 hektar, disusul Sanden 200 hektar dan sisanya di Imogiri yang dikenal dengan bawang merah organiknya. Luas lahan pantai di Sanden sendiri sebenarnya hanya sekitar 15 hektaran. Secara pola tanam, jadwal panen di lahan pantai memang lebih duluan, lalu disusul yang di lahan sawah," terang Bambang. Pihaknya memastikan pertanaman bawang merah di lahan sawah yang berjumlah ratusan hektar saat ini dalam kondisi baik. "Kami yakin saat panen raya pada akhir Agustus hingga awal September nanti harganya normal karena kondisi tanamannya memang bagus, tidak seperti yang di lahan pantai," tukasnya.


Baca Juga: Kementan Perluas Areal Tanam Bawang Putih di Lereng Gunung Wilis Tulungagung

Menurut Bambang, petani di wilayahnya sudah menanam bawang merah sejak dulu. "Kawasan selatan Bantul seperti Sanden, Kretek, Imogiri dan sebagian Srandakan sudah terkenal sebagai sentra bawang merah sejak dulu. Varietas yang ditanam beragam, mulai dari Biru Lancor, Lokal Crok Kuning, Super Philip dan terakhir mencoba benih varietas Tajuk asal Nganjuk Jawa Timur," katanya. "Kebetulan saat ini informasinya di Nganjuk juga lagi memasuki musim panen raya, lebih dari 3.000 hektar. Brebes dan Kuningan juga panen. Tapi harganya masih relatif stabil normal. InsyaAllah panen disini nanti petani mendapat harga yang normal," imbuhnya.

Petugas Penyuluh Lapang Kecamatan Sanden, Wikan, saat ditemui, menjelaskan musim dingin di daerah pesisir pantai selatan memicu munculnya embun upas yang memicu jamur dan dapat merusak tanaman. "Upaya penanganannya, tanaman harus disiram sebelum matahari terbit. Terkait ulat daun, sebagian petani ada yang berimprovisasi memangkas daun yang terkena ulat, lalu disemprot Zat Perangsang Tumbuh (ZPT), ternyata cukup efektif juga. Nah, mungkin rendahnya hasil panen di beberapa lahan petani kemarin karena ada yang telat melakukan perlakuan-perlakuan tersebut," ujar Wikan.

Saat ini para petani bawang merah di Sanden Bantul dan sekitarnya sudah banyak yang mencoba mengembangkan bawang merah dari biji atau dikenal sebagai True Shallot Seed (TSS) lewat program APBN Direktorat Jenderal Hortikultura. "Hasilnya sangat bagus, keringnya saja bisa dapet lebih dari 12 ton per hektar. Saat panen kemarin, petani kami bahkan bisa menjual seharga Rp 15.000 per kilogram. Kedepan kami akan dorong terus petani mengembangkan tanaman bawabg menggunakan TSS ini," pungkas Wikan.

Berdasarkan data rancangan manajemen pola tanam Kementerian Pertanian, Kabupaten Bantul hanya perlu tanam 591 ha per tahun untuk memenuhi kebutuhan lokalnya. Produksi bawang merah Bantul saat ini diperkirakan sudah surplus sekitar 3.900 ton lebih sehingga mampu menopang pasokan bagi daerah lain di wilayah DIY dan sekitarnya.

Berita Terkait

Jaga Ketahanan Pangan Kementan Adakan Bimtek Tanam Sayuran di Pekarangan

  • 27 Agustus 2019, 10:34 AM

Dorong Substitusi Impor, Indonesia Optimis Mampu Menyediakan Benih Anggur Bermutu

  • 27 Agustus 2019, 10:34 AM

Harga Cabai Turun, Pedagang Sebut Karena Pasokan Cabai Melimpah

  • 27 Agustus 2019, 10:34 AM

Banjarnegara Pasok Cabai Merah Keriting dan Cabai Rawit Hijau Belasan Ton Setiap Hari ke Jabodetabek

  • 27 Agustus 2019, 10:34 AM

Berita Terpopuler

  • Keren, Aplikasi Ini Bisa Identifikasi Aneka Jenis Tanaman
    22 Januari 2019, 11:45 AM
  • Menanam Stroberi dengan Sistem Hidroponik
    11 September 2018, 11:23 AM
  • Apa dampak COVID-19 Terhadap Pertanian Indonesia?
    10 April 2020, 3:03 PM
  • VARIETAS KENTANG YANG COCOK DIOLAH JADI KERIPIK
    06 November 2019, 4:25 PM
  • PT. Indevco Internusa & Everris Siap Guncang Pasar Pupuk Indonesia
    30 April 2019, 6:28 PM
  • PROF SUDRAJAT : NENAS DAN PISANG UNTUK TUMPANG SARI PEREMAJAAN SAWIT
    02 Oktober 2019, 2:21 PM
  • Juara, Ini 4 Melon Hibrida Besutan Kementan
    07 Februari 2019, 12:34 PM
  • Pakai Metode BAMELE, Petani Bawang di Nganjuk Raup Keuntungan Berlipat Ganda
    11 Juli 2019, 11:23 AM
  • Bangkit Dari Mati Suri, Wonosobo Kembali Geber Bawang Putih
    31 Januari 2019, 11:15 AM
  • Likat Kuning Solusi Menangkal Hama di Tanaman Bawang Putih
    13 September 2018, 1:38 AM

Kategori Berita

  • Buah
  • Sayur
  • Herbal
  • Tanaman Hias
  • Gaya Hidup
  • Tips & Trik
  • InovTek
  • Jelajah
  • Sosok
  • Etalase
© Hortikultura Indonesia 2018 - 2022. All Right Reserved