Jakarta, hortiindonesia.com - Pasca momen Lebaran 1446 H, harga komoditas hortikultura di beberapa pasar induk utama menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Berdasarkan pantauan di Pasar Induk Kramat Jati dan Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang, beberapa komoditas strategis seperti cabai dan bawang mengalami dinamika harga yang cukup menarik.

Di Pasar Induk Kramat Jati, harga cabai rawit hijau turun drastis dari Rp49.000/kg menjadi Rp19.000/kg, penurunan sebesar Rp30.000/kg atau sekitar 61%. Penurunan tajam ini juga terlihat pada cabai merah besar (TW) dari Rp51.000/kg menjadi Rp36.000/kg. Sedangkan cabai rawit merah masih berada di harga tinggi, Rp82.000/kg, hanya turun Rp1.000/kg dari harga sebelumnya.

Sementara itu, di Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang, tren berbeda terlihat. Harga cabai merah keriting justru mengalami lonjakan hingga 25%, naik dari Rp40.000/kg menjadi Rp50.000/kg. Begitu pula dengan cabai rawit merah yang naik sebesar 8,3% menjadi Rp65.000/kg.

Fluktuasi ini mengindikasikan perbedaan pasokan dan permintaan antar wilayah. Penurunan di Kramat Jati bisa dipicu oleh masuknya pasokan pasca panen dan berkurangnya permintaan setelah Lebaran. Sebaliknya, kenaikan di Tangerang mungkin disebabkan oleh pasokan yang lebih terbatas atau peningkatan permintaan lokal.

Untuk komoditas bawang merah, Pasar Induk Kramat Jati mencatatkan kenaikan harga signifikan dari Rp33.000/kg menjadi Rp45.000/kg (naik Rp12.000/kg). Kenaikan ini berbanding terbalik dengan Pasar Induk Tanah Tinggi yang masih mencatat harga stabil di angka Rp35.000/kg.

Bawang putih di Kramat Jati juga mengalami penurunan dari Rp33.000/kg menjadi Rp30.000/kg, sedangkan di Tanah Tinggi, harga tetap berada di angka Rp39.000/kg.

Harga kentang (sedang) di Kramat Jati turun Rp2.000 menjadi Rp13.000/kg, sedangkan kelapa kupas juga turun dari Rp13.000/kg menjadi Rp12.000/kg. Komoditas jeruk medan tercatat stabil di Rp27.000/kg dengan ketersediaan 82 ton.
Tren harga pasca Lebaran memperlihatkan bahwa komoditas hortikultura mengalami fluktuasi yang signifikan, khususnya cabai dan bawang. Produsen dan pedagang diharapkan terus memantau tren pasokan dan permintaan di pasar untuk mengantisipasi perubahan harga mendadak.

Pemerintah diharapkan tetap aktif dalam menjaga keseimbangan distribusi pasokan antar daerah serta memberikan insentif bagi petani untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan pangan nasional.