Jakarta, hortiindonesia.com - Apakah Indonesia saat ini bisa disebut sebagai raja durian?
Data statistik menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara penghasil durian terbesar se-ASEAN pada tahun 2022. Berada di urutan pertama, total durian yang diproduksi Indonesia mencapai 1.370.000 ton dan di posisi kedua ada Thailand dengan 972.000 ton.
Pasuruan menjadi sentra penghasil durian terbesar di Indonesia, totalnya mencapai lebih dari 108 ribu ton. Namun, dari segi ekspor tampaknya Indonesia mengalami ketertinggalan yang cukup jauh.
Di ASEAN, Indonesia tempati posisi ke-5 dan tempati posisi ke-10 se dunia. Data-data ini disampaikan praktisi perkebunan durian, Mohamad Reza Tirtawinata yang merupakan pendiri Yayasan Durian Nusantara dalam acara bertajuk "Membangun Perdurianan Nusantara Menuju Raja Durian Dunia" yang diadakan oleh PERHORTI pada hari Sabtu (01/06).
"Sentra Durian Indonesia adalah Pasuruan, tetapi perlu dipertanyakan yang mana milik alam dan hasil budidaya. Pencatatan produksi dan pencatatan dinilai belum maksimal, padahal kalau durian tersebut dibawa ke Jakarta harganya luar biasa," tutur Mohamad Reza.
Thailand tampaknya menjadi negara kompetitor terbesar Indonesia dalam hal produksi dan budidaya durian. Dari segi hasil produksi dan jenis durian yang ditawarkan, Indonesia lebih unggul tetapi menurutnya masih perlu hal-hal yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan daya saing.
"Perkembangan durian cukup baik, tetapi kita harus fokuskan untuk mengejar ketertinggalan-ketertinggalan terhadap negara-negara jiran," ujarnya.
Menurut Mohamad Reza, Indonesia mampu untuk memproduksi durian sepanjang tahun tanpa jeda dan menjadi raja durian dunia. Pernyataan ini didasari oleh musim durian di Indonesia berpotensi terjadi sepanjang tahun.
Berikut ini juga terdapat faktor-faktor yang membuat Indonesia bisa menjadi raja durian di dunia:
- Indonesia dapat memproduksi durian sepanjang tahun, karena iklim tropis dan geografinya lokalitas fisik yang membentang dari Aceh di Barat hingga Papua di Timur dan menawarkan musim panen yang berbeda.
- Masing-masing Sentra Agrowisata Durian (DAC) mempunyai varietas unggul tersendiri yang dimiliki karakter yang unik pada suatu wilayah, disebut juga Indikasi Geografis (GI).
- Hal ini memberikan kesempatan bagi setiap DAC untuk menarik wisatawan untuk mengunjungi tempat mereka sebagaiObyek Agrowisata GI, sekaligus memberikan pendapatan dari jasa lain tersebut seperti akomodasi, transportasi, makanan & minuman, souvenir, dll.
- Obyek Agrowisata dapat dioperasikan oleh kebun-kebun berukuran kecil sampai sedang mulai dari 1-25 hektar, menarik pengunjung lokal dan juga wisatawan internasional.
- Wisatawan durian dan pecinta durian dapat mengunjungi berbagai DAC di Indonesia kapan saja sepanjang tahun, tergantung pada musim panen masing-masing daerah, dan sekaligus mengunjungi wisatawan lainnya atraksi seperti budaya, gunung, pantai, tempat bersejarah/warisan, dll.