• Beranda
  • Berita
  • Event
  • Galeri
  • Profil
    Redaksi Hubungi Kami
  • Beranda
  • Berita
  • Event
  • Galeri
  • Tentang Kami
  • Sejarah
  • Hubungi Kami
  1. Beranda
  2. Berita
  3. Kementan Kembangkan Kawasan Bawang Merah di Kawasan Timur Indonesia

Kementan Kembangkan Kawasan Bawang Merah di Kawasan Timur Indonesia

  • 27 September 2019, 4:27 PM
  • Sayur
  • HORTI INDONESIA

Kupang - Kementerian Pertanian semakin gencar menjalankan program pengembangan kawasan bawang merah, termasuk Nusa Tenggara Timur (NTT). Kebutuhan bawang merah di wilayah NTT yang selama ini terpenuhi dari Jawa dan NTB mulai didorong untuk diproduksi sendiri. Hal tersebut direalisasikan melalui bantuan pengembangan kawasan seluas 260 hektare dengan anggaran Rp 4,9 miliar selama periode 2019.

“Kita sudah mengidentifikasi pulau mana saja yang masih defisit antara kebutuhan dengan produksi bawang merah atau cabai. NTT menjadi salah satu pulau yang masih defisit keduanya. Ke depan, alokasi APBN akan kita arahkan untuk penumbuhan tersebut," ujar Plt. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Sukarman

Selain itu, ujarnya, Kementan dihadapkan pada tantangan keterbatasan SDM petani dan kondisi tanah lempung berpasir. Ketersediaan air pun menjadi kendala utama pada pengembangan Hortikultura. Butuh intervensi teknologi untuk mengoptimalkan potensi di sana.

“Sinergi antara Ditjen Hortikultura dengan Eselon I lainnya sangat diperlukan untuk mendukung kawasan bawang merah khususnya terkait peralatan dan mesin yang dibutuhkan petani di musim kemarau, misalnya pompa air. Bahkan kalau dimungkinkan adanya embung untuk kawasan hortikultura,” lanjut Sukarman.

Kelompok Tani Molie di Desa Nunkurus Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, NTT perdana melakukan penanaman bawang merah. Mereka menanam di musim kemarau karena mendapat bantuan pompa air dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementan.

“Kami di Kupang menyambut baik program Kementerian Pertanian untuk pengembangan kawasan bawang merah di NTT. Perlahan tapi pasti kami ingin melepaskan ketergantungan pasokan dari Jawa,” tutur Ketua Kelompok Tani Molie, Denikson.

Dalam kesempatan tersebut para petani berkomitmen memperluas areal tanam. Mereka menanam varietas super philips karena setelah uji coba di lahan seluas 1 hektare ternyata hasilnya cukup bagus.

"Kami kemudian memutuskan akan menjadikannya sebagai benih bawang merah untuk musim tanam selanjutnya. Kami juga berkomitmen untuk melanjutkan pengembangan bawang merah ini secara swadaya pada tahun yang akan datang," lanjut Denikson.


Baca Juga: Kementan Perluas Areal Tanam Bawang Putih di Lereng Gunung Wilis Tulungagung

Hal tersebut selaras dengan upaya Ditjen Hortikultura mendorong lahirnya petani mandiri benih. Program ini rencananya akan ditargetkan sukses pada 2020 melalui pengembangan kawasan intensifikasi.

"Bantuan yang diberikan berupa stimulan. Pemetintah memberikan paket berupa sarana produksi terdiri dari pupuk organik, bahan pengendali OPT ramah lingkungan dan lain-lain. Sementara benih didapat dari pertanaman pada 2019,” ujar Kasie Penerapan Teknologi Bawang Merah dan Sayuran Umbi, dan Kelembagaan, Muhammad Syaifuddin.

Melalui pengembangan kawasan intensifikasi, lanjut Syaifuddin, cakupan luas kawasan dapat semakin meningkat sehingga kelompok tani yang mendapatkan bantuan APBN semakin banyak dan berkelanjutan.

Kepala Dinas Pertanian Propinsi NTT, Yohanes Oktovianus, bersama Kepala Dinas Pertanian/ Kepala Bidang Hortikultura Kabupaten Lingkup Propinsi NTT, menuturkan langkah penanaman tersebut baru permulaan.

"Kami dalam setiap kesempatan di lapangan tak henti-hentinya menganjurkan petani untuk bertanam komoditas hortikultura. Pangsa pasar sudah jelas karena NTT memiliki destinasi wisata internasional yang membutuhkan suplai kontinu. Kami dorong bawang merah dan cabai karena kedua komoditas tersebut harga jualnya cukup baik di pasar NTT," tuturnya.

Mengubah pola pikir petani untuk mau menanam komoditas hortikultura diakuinya tidaklah mudah. “Butuh ketelatenan, keuletan dan modal biaya yang lebih. Namun kami yakinkan petani bahwa menanam bawang merah dan cabai adalah salah satu cara paling cepat untuk mendapat penghasilan lebih. Ujungnya adalah peningkatan kesejahteraan," tutup Yohanes.

Sebagai informasi, angka ATAP 2018 untuk luas tanam di NTT seluas 1.256 hektare dengan total produksi 4.542 ton. NTT masih perlu mengejar produktivitas bawang merah. Saat ini masih rendah di kisaran 8 ton per hektare. Berbeda dengan wilayah sentra seperti Brebes dengan provitas 12 ton per hektare.

Berita Terkait

Jaga Ketahanan Pangan Kementan Adakan Bimtek Tanam Sayuran di Pekarangan

  • 27 September 2019, 4:27 PM

Dorong Substitusi Impor, Indonesia Optimis Mampu Menyediakan Benih Anggur Bermutu

  • 27 September 2019, 4:27 PM

Harga Cabai Turun, Pedagang Sebut Karena Pasokan Cabai Melimpah

  • 27 September 2019, 4:27 PM

Banjarnegara Pasok Cabai Merah Keriting dan Cabai Rawit Hijau Belasan Ton Setiap Hari ke Jabodetabek

  • 27 September 2019, 4:27 PM

Berita Terpopuler

  • Keren, Aplikasi Ini Bisa Identifikasi Aneka Jenis Tanaman
    22 Januari 2019, 11:45 AM
  • Menanam Stroberi dengan Sistem Hidroponik
    11 September 2018, 11:23 AM
  • Apa dampak COVID-19 Terhadap Pertanian Indonesia?
    10 April 2020, 3:03 PM
  • VARIETAS KENTANG YANG COCOK DIOLAH JADI KERIPIK
    06 November 2019, 4:25 PM
  • PT. Indevco Internusa & Everris Siap Guncang Pasar Pupuk Indonesia
    30 April 2019, 6:28 PM
  • PROF SUDRAJAT : NENAS DAN PISANG UNTUK TUMPANG SARI PEREMAJAAN SAWIT
    02 Oktober 2019, 2:21 PM
  • Juara, Ini 4 Melon Hibrida Besutan Kementan
    07 Februari 2019, 12:34 PM
  • Pakai Metode BAMELE, Petani Bawang di Nganjuk Raup Keuntungan Berlipat Ganda
    11 Juli 2019, 11:23 AM
  • Bangkit Dari Mati Suri, Wonosobo Kembali Geber Bawang Putih
    31 Januari 2019, 11:15 AM
  • Likat Kuning Solusi Menangkal Hama di Tanaman Bawang Putih
    13 September 2018, 1:38 AM

Kategori Berita

  • Buah
  • Sayur
  • Herbal
  • Tanaman Hias
  • Gaya Hidup
  • Tips & Trik
  • InovTek
  • Jelajah
  • Sosok
  • Etalase
© Hortikultura Indonesia 2018 - 2022. All Right Reserved