Jakarta, hortiindonesia.com - Budidaya melon golden menjadi salah satu peluang agribisnis yang semakin dilirik oleh petani karena nilai jualnya yang tinggi dan permintaan pasar yang stabil. Melon golden mempunyai cita rasa yang berbeda dengan buah melon pada umumnya. 

Melon golden memiliki daya tarik tersendiri dengan kulit buah berwarna kuning keemasan, rasa manis legit, serta aroma khas yang menggugah selera. Namun, untuk mencapai hasil panen yang optimal baik dari segi kualitas maupun kuantitas, pengelolaan lahan yang tepat sejak awal menjadi kunci utama keberhasilan budidaya melon golden.

1. Pemilihan lokasi yang sesuai

Langkah pertama dalam pengelolaan lahan adalah menentukan lokasi tanam yang sesuai. Melon Golden memerlukan kondisi lingkungan yang hangat, banyak sinar matahari, serta lahan yang tidak tergenang. Lokasi terbaik biasanya berada pada dataran rendah hingga ketinggian sekitar 900 meter di atas permukaan laut dengan suhu optimal antara 25–32°C.

Lahan yang memiliki sistem drainase baik sangat dianjurkan karena akar tanaman melon sangat sensitif terhadap kelembaban berlebih. Tanah yang terlalu lembab atau becek akan memicu pembusukan akar dan meningkatkan risiko serangan jamur.

2. Pengolahan tanah

Bersumber dari artikel jurnal mengenai penelitian budidaya melon golden, tanah untuk budidaya harus diolah dengan baik agar struktur tanah menjadi gembur dan kaya unsur hara. Proses ini dimulai dengan membajak atau mencangkul tanah sedalam 20–30 cm untuk menghancurkan gumpalan dan memperbaiki aerasi tanah.

Selanjutnya dilakukan pembuatan bedengan dengan lebar sekitar 100 cm, tinggi 30–40 cm, dan jarak antar bedengan 40–50 cm. Bedengan akan mempermudah drainase dan membuat tanaman tidak tergenang saat hujan.

3. Pengapuran untuk menetralkan pH tanah

pH tanah yang ideal untuk melon berkisar antara 6–7. Apabila hasil uji tanah menunjukkan pH di bawah 5,5, maka pengapuran menggunakan dolomit atau kapur pertanian perlu dilakukan. 

Pengapuran sebaiknya dilakukan dua minggu sebelum tanam karena tanah akan dibiarkan terlebih dahulu. Selain menetralkan pH, kapur dolomit juga membantu memperbaiki struktur tanah dan menyediakan unsur kalsium serta magnesium yang dibutuhkan tanaman.

4. Pemberian pupuk dasar yang tepat

Nutrisi yang cukup sangat penting sejak awal. Pupuk dasar berfungsi sebagai bekal nutrisi utama sebelum tanaman mulai berbuah. Sobat Horti dapat memberikan pupuk kandang atau kompos sebanyak 20–30 ton per hektar yang disebar secara merata di atas bedengan dan dicampur dengan tanah.

5. Pemasangan mulsa plastik hitam perak

Mulsa plastik hitam perak sangat dianjurkan dalam budidaya melon karena banyak manfaatnya. Warna hitam di bawah mencegah pertumbuhan gulma, sedangkan permukaan perak memantulkan sinar matahari untuk mengurangi serangan hama seperti kutu daun dan lalat.

Selain itu mulsa juga menjaga kelembaban tanah, mengurangi penguapan, serta menjaga suhu tanah tetap stabil. Mulsa dipasang setelah pemupukan dasar dan sebelum penanaman bibit.

6. Membuat lubang tanam dan sistem irigasi

Lubang tanam dibuat pada jarak 60–70 cm di atas bedengan sesuai dengan jarak tanam yang dianjurkan. Pastikan setiap lubang berada tepat di tengah bedengan untuk mencegah akar terkena genangan air dari sisi bedengan.

Sistem irigasi tetes (drip irrigation) sangat ideal untuk budidaya melon golden karena mampu menghemat air dan memberikan nutrisi secara efisien langsung ke akar. Sistem ini juga mengurangi risiko daun dan batang basah yang bisa menyebabkan penyakit.

7. Sanitasi dan rotasi lahan

Menjaga kebersihan lahan sebelum dan sesudah tanam adalah hal yang tidak boleh diabaikan. Sisa-sisa tanaman sebelumnya, gulma, dan sampah organik harus dibersihkan untuk menghindari sumber infeksi penyakit.

Rotasi tanaman dengan jenis tanaman lain seperti kacang-kacangan, jagung, atau bayam penting dilakukan untuk mencegah kejenuhan tanah. Idealnya, melon tidak ditanam di lahan yang sama lebih dari dua musim tanam berturut-turut.

8. Pengamatan dan penyesuaian

Selama masa persiapan lahan, penting untuk terus memantau kelembaban, suhu, dan kondisi tanah. Jika diperlukan, lakukan penyesuaian tambahan seperti pemberian pupuk tambahan atau perbaikan drainase.

Pemantauan awal ini akan memberikan gambaran bagaimana kondisi tanaman setelah tanam nantinya, sehingga petani bisa merancang strategi pengendalian hama dan penyakit sejak awal.

Budidaya Melon Golden akan jauh lebih optimal apabila diawali dengan pengelolaan lahan yang benar dan sistematis. Dari pemilihan lokasi hingga pemasangan mulsa dan sistem irigasi, setiap tahapan memiliki peran penting dalam menentukan hasil akhir.

Dengan perhatian pada setiap detail dan penerapan praktik budidaya yang berkelanjutan, petani dapat memperoleh hasil panen yang berkualitas tinggi dan keuntungan yang maksimal. Memulai dengan langkah awal yang tepat adalah investasi jangka panjang untuk kesuksesan budidaya melon golden di musim-musim mendatang.