Jakarta, Hortiindonesia.com
Alpukat di Indonesia sebelum tahun 2010 adalah buah yang kurang populer, kalah dibanding durian, manggis, mangga, rambutan, nangka, jambu dan lain-lain. Rasanya juga hambar, tidak berkesan, seperti mentega, lembek, susah matang dan tidak habis-habis. Mohamad Reza Tirtawinata dari Yayasan Alpukat Nusantara menyatakan hal ini.
Pohonnya banyak ulat, panen berlimpah tapi tidak bernilai jual tinggi. Alpukat hanya digunakan sebagai campuran es teler atau jus alpukat. Dikonsumsi dengan ditambah gula, susu, sirup, cokelat, kopi dan es.
“Ibu-ibu paling jengkel kalau membeli alpukat. Beli buah masih muda diperam tiga hari malah busuk sehingga tidak bisa dikonsumsi. Ini akibat alpukat dipetik muda. Padahal kalau dipetik tua masih bisa bertahan 3 hari. Belum ada standar kapan harus memetik,” katanya.
Penggunaan internet yang masif oleh masyarakat Indonesia mengubah semuanya. Hasil penelitian tentang manfaat dan kandungan gizi buah alpukat lewat internet menjadi viral. Di Amerika Serikat dan Eropa terjadi trend gaya hidup sehat, diantaranya makan buah alpukat.
Kesadaran masyarakat kota besar di Indonesia untuk menjaga kesehatan mulai meningkat. Konsumsi buah dan sayur semakin meningkat sedang karbodihrat semakin menurun. Permintaan pasar alpukat semakin meningkat tetapi pasokan jumlah dan mutu buah tidak memadai.
“Akibatnya alpukat impor masuk. Harganya sangat tinggi sampai Rp200.000/kg dan laku. Artinya daya beli ada. Ini merupakan peluang bisnis yang besar. Amerika Serikat sendiri untuk memenuhi konsumsinya sebagian besar impor dari Meksiko dan Kenya,” kata Reza.
Kondisi ini menyebabkan petani dan pekebun mulai menanam alpukat. Indonesia punya banyak varietas alpukat sehingga seleksi varietas alpukat yang bagus semakin gencar. Sekarang banyak sekali WAG dan FBG tentang alpukat. Dengan perbanyakan dari biji maka sekarang bagaimana memilih alpukat yang enak.
Alpukat mengandung lemak yang cukup tinggi. Lemak pada alpukat mirip lemak pada minyak zaitun yang sangat sehat, yaitu lemak tak jenuh yang berdampak positif pada tubuh. Lemak tidak jenuh ini mudah dicerna dtubuh dan berguna untuk menurunkan kadar kolesterol darah.
Dengan komposisi yang demikian maka dapat mencegah penyakit stroke, darah tinggi, kanker dan penyakit jantung. Menurut American Heart Association (2012) mengkonsumsi alpukat secara teratur dapat mengurangi dampak buruk kolesterol hingga 40%.
Di luar neger alpukat tidak hanya dikonsumsi dalam bentuk segar tetapi menjadi avocado oil dalam kemasan kapsul dengan harga mahal sekali. Juga ada skin care alpukat. Produk alpukat sudah sangat bervariasi.
Karena itu Reza menyarankan salah satu peluang bisnis yang cukup bagus adalah berkebun alpukat. Alasanya dengan trend gaya hidup sehat permintaan buah tinggi. Pohonnya juga relatif cepat berbuah dalam 2-3 tahun sudah berbuah, jadi tidak perlu menunggu lama untuk menghasilkan. Berbeda dengan durian atau manggis misalnya yang perlu waktu 5 tahun untuk berbuah.
Alpukat adalah pohon yang berbuah tanpa musim, jadi selalu ada buahnya. Selalu ada buah tua dan muda dalam satu pohon. Berbeda dengan durian yang bebuah menurut musim. Jika pada musim itu gagal maka harus menunggu musimnya lagi tahun depan.
Dengan kandungan nutrisi tinggi maka fungsi buah alpukat adalah untuk menjaga kesehatan. Daya simpan buahnya juga cukup lama 2-3 minggu , cocok untuk ekspor dan perdagangan antar pulau jarak jauh. Beda dengan durian yang harus sampai dalam waktu 2 x 24 jam kalau tidak rasanya berubah.
Mutu buah juga tidak terganggu perubahan cuaca. Tidak perlu menunggu buah jatuh dari pohon, semakin lama dipohon semakin bagus sebab asam lemak jenuhnya semakin banyak dan rasanya semakin gurih.
Kalau dikebunkan secara komersial alpukat ini cepat menguntungkan. Selain itu relatif aman dari pencurian karena untuk mengumpulkan satu karung saja perlu waktu lama. Beda dengan durian yang rawan sekali dicuri.