Optimalisasi lahan karet di PTPN XII tujuan utamanya adalah dalam rangka meningkatkan pendapatan perhektar sekaligus membina hubungan dengan masyarakat melalui CSR. Tanaman karet ditanam dengan tanaman semusim diantaranya hortikultura yaitu nanas, semangka dan cabai. Anies Febriantoro, Direktur Operasional PTPN XII menyatakan hal ini.
PTPN XII menjalin kersajama dengan mitra yang berbadan hukum seperti koperasi petani atau kelompok tani untuk menjalankan sistim ini. Penanaman tanaman hortikultura ini dilakukan pada Tanam Tahun Akan Datang dan Tanam Tahun ini sambil menunggu ditanami dan Tanaman Belum Menghasilkan tahun pertama dan kedua.
Dari total luas kebun karet PTPN XII 15.524,94 ha yang potensial untuk mix farming adalah 3.019,75 ha atau 19,45%. Pendapatan dari penanaman nanas adalah Rp28 juta/musim. Tahun 2014 pendapatan dari nanas Rp737,2 juta, 2015 Rp958,4 juta, 2016 Rp1,7 miliar, 2017 Rp2,05 miliar, 2018 Rp2,5 miliar dan tahun 2019 sampai September Rp3,7 miliar.
Sedang pendapatan dari semangka tahun 2014 Rp1,6 miliar, 2015 Rp1,1 miliar, 2016 Rp1,4 miliar, 2017 Rp2,09 miliar, 2018 Rp1,1 miliar dan sampai September 2019 Rp632, 3 juta. Sedang cabai tahun 2014 pendapatan Rp1,1 miliar, 2015 Rp584,7 juta, 2016 Rp89,6 juta, 2017 Rp23,4 juta, 2018 Rp139,1 juta.
Manfaat dari PTPN XII dengan penaman hortikultura adalah penambahan pendapatan juga sebagai CSR bekerjasama dengan petani dalam bentuk kemitraan. Larikan karet terjaga kebersihannya dan pertumbuhannya terbantu dengan pupuk untuk tanaman hortikultura.