Jakarta, Hortiindonesia.com
Sakata Seed Corporation (SSC), salah satu perusahaan benih yang menguasai pasar benih sayur dan tanaman hias dunia selama ini sudah bekerjasama dengan Balitbangtan, khususnya Balai Peneitian Tanaman Hias untuk menghasilkan varietas unggul Impatiens. Dalam kunjungannya ke Balitbangtan, Atsushi Koseki, Head of Research Sakata Seed yang diterima Sekretaris Balitbangtan, menyatakan kerjasama ini akan terus berlanjut sampai tahun 2029.
Menurut Koseki, persaingan dipasar global untuk pemuliaan tanaman saat ini sangat ketat. Namun demikian pelaku industri perbenihan tanaman hias di pasar masih sedikit. Karena itu mengeksplorasi sumber daya genetik (SDG) tanaman hias dengan menemukan varietas baru merupakan tantangan bagi Sakata. '
Koseki juga berkunjung ke Balai Penelitian Tanaman Hias sebagai patner kerjasama yang diterima Kepala Balithi. Koleksi impatiens hasil pengembangan kerjasama sejak tahun 2008 ini merupakan objek kunjungan. Selain itu berkunjung ke PT Bina Usaha Flora dan PT Taman Bunga Nusantara sebagai rekanan swasta yang telah memanfaatkan teknologi varietas unggul impatiens.
Kerjasama dengan SSC telah dilaksanakan sejak tahun 2008 yang dilandasi oleh kepentingan kedua belah pihak untuk melindungi, melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan SDG tanaman hias, khususnya spesies liar, landrace dan materi breeding Impatiens. Kerjasama ini diarahkan untuk meningkatkan kapasitas, kompetensi dan publisitas institusi di bidang pengelolaan dan pemanfaatan SDG serta pengembangan varietas unggul baru Impatiens skala Internasional.
Penetapan SSC sebagai mitra kerjasama di dasarkan pada reputasinya sebagai penghasil varietas baru dan produksi benih hortikultura berskala internasional. Oleh karenanya pemilihan SSC sebagai mitra dinilai sangat tepat untuk mencapai target yang ditetapkan. Di dalam kerjasama ini Balitbangtan mendapatkan berbagai keuntungan di antaranya: (1) pembayaran royalty (2) staf yang terlibat dalam eksplorasi mendapatkan pembiayaan dari SSC (3) Balithi mendapatkan fasilitas produksi, termasuk rumah plastik (4) mendapatkan plasma nutfah (5) mengikuti pengujian evaluasi genotype di lapangan, dan (6) mendapatkan transfer materi genetik.
Telah dihasilkan bebagai varietas unggul yang dapat dikelompokan ke dalam 3 golongan, yaitu tipe kompak (sebagai tanaman Pot), tipe vgour (tanaman bedding plant) dan tipe speading (sebagai tanaman landskap). Varietas unggul tersebut memiliki karakter warna bunga yang beragam dan tahan terhadap suhu tinggi dan kekeringan, tumbuh cepat dan masa produksi bunga yang sangat panjang.
Oleh karena karakteristik tersebut sangat menonjol maka para pemulia SSC memberi nama baru “Sun Patiens”. Nama tersebut dipatenkan sebagai nama dagang, sehingga dalam waktu singkat Sun Patiens menjadi sangat popular di seluruh dunia. Karakter tahan terhadap cekaman lingkungan tersebut diturunkan dari tetua persilangan yang berasal dari Indonesia.
Pada masa mendatang program pemuliaan Impatiens akan mengarah pada upaya mendapatkan varietas unggul yang tahan terhadap cekaman lingkungan sesuai permintaan pasar. Para pengguna varietas Impatiens menghendaki agar varietas yang digunakan bersifat tahan terhadap kekeringan, suhu tinggi dan tahan hama/penyakit. Sifat tersebut dikombinasikan dengan sifat produktif, long lasting dan berbunga indah dan warna mencolok.Varietas tersebut dikelompokan sebagai generasi kedua dari Sun Patiens yang menjadi trend masa depan.
Insterting gen pengendali ketahanan terhadap cekaman lingkungan kepada varietas Sun Patiens tidak disadari terjadi konservasi karakter yang mencegah kepunahan dari cekaman lingkungan. Proses pemuliaan perlu dikembangkan untuk mendapatkan varian-varian baru yang memiliki sifat unggul tergabung dalam varietas baru.