Hortiindonesia, Wonosobo - Letak geografis yang berada di antara Gunung Sumbing dan Sindoro, membuat masyarakat Wonosobo melakukan budidaya bawang putih. Mayoritas bawang putih yang ditanam merupakan varietas Lumbu Kuning. Ketua KT Barokah Dusun Butuh Kidul, Kalikajar, Wonosobo, Rijal mengatakan, setelah sekian lama mati suri, warga Wonosobo kembali membudidayakan kembali bawang putih.
Kegiatan pertanaman bawang putih ini merupakan salah satu upaya Kementerian Pertanian dalam mewujudkan swasembada Bawang Putih di tahun 2021. Kondisi agroklimat di beberapa tempat di Indonesia diharapkan menghasilkan potensi dapat memenuhi kebutuhan bawang putih dalam negeri. Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura Dinas Pangan, Perikanan dan Pertanian Kabupaten Wonosobo, Sidik Widagdo mengharapkan, pertumbuhan tanaman bawang putih bernas dan memberikan hasil panen yang memuaskan.
Setidaknya, ada enam kecamatan sentra bawang putih di Wonosobo, yakni Kalikajar, Kejajar, Garung, Kertek, Watumalang, dan Sapuran. Bawang putih yang ditanam di wilayah Wonosobo mayoritas merupakan varietas lumbu kuning dan lumbu hijau. Kedua varietas ini memiliki aroma dan rasa dari bawang putihnya lebih kuat atau terasa, dibandingkan bawang putih impor. Potensi hasil bawang putih Lumbu Kuning dapat menghasilkan 5-6 ton per hektar.
Bawang putih yang ditanam umumnya sudah berusia 1,5-2 bulan. Direktur Perbenihan Hortikultura, Sukarman menyebutkan, bahwa kegiatan penanaman bawang putih yang kembali digiatkan oleh pemerintah ini, dalam rangka mewujudkan swasembada bawang putih tahun 2021. "Diharapkan pula dengan kegiatan pertanaman bawang putih ini, petani di wilayah Gunung Sumbing, dapat melihat potensi lahan yang masih terbuka luas untuk dikembangkan. Salah satunya dengan penanaman bawang putih, Teg>