Jakarta, hortiindonesia - Tanaman cabai tak kunjung memproduksi buah yang segar? Yuk kenali macam-macam hama dan penyakit pada tanaman cabai merah.
Cabai merah merupakan salah satu bahan makanan paling populer di Indonesia. Rasa pedas pada cabai Indonesia membuat cita rasa makanan lokal jadi khas dan nempel di lidah.
Hampir ada di setiap bahan makanan, cabai merah ramai diburu untuk dibudidayakan maupun hanya sekedar konsumsi. Nah, jika kamu ingin membudidayakan cabai merah di rumah, perlu untuk mengetahui macam-macam hama dan penyakit tanaman cabai merah agar bisa tumbuh dengan maksimal.
Tulisan mengenai macam-macam hama dan penyakit pada tanaman cabai merah ini diambil dari hasil penelitian Muhammad Yusuf Tanjung, E. Nanik Kristialisasi, dan Betti Yuaniasih (2018) berjudul "Keanekaragaman Hama dan Penyakit pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annum L) pada Daerah Pesisir dan Dataran Rendah".
Cabai merah (Capsicum annum L) merupakan produk hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia dan mampu meningkatkan pendapatan petani (Setiadi, 2004). Namun, hama dan penyakit tanaman (HPT) bisa jadi faktor pembatas produksi tanaman cabai secara fisik, dan menimbulkan gangguan fisiologis pada tanaman cabai.
Melalui penelitian yang dilakukan Tanjung dkk (2018), maka ditemukan bahwa hama tanaman cabai merah di daerah pesisir dan dataran rendah adalah sebagai berikut
- Ulat grayak
- Kutu daun
- Lalat buah
- Thrips
- Tungau
- Kepik hitam (hanya di daerah pesisir)
Ulat Grayak
Ulat grayak (Spodoptera L) merupakan hama yang memiliki pengaruh paling besar di antara hama yang lain karena nilai SDR-nya tertinggi di wilayak pesisir, yaitu 28,89%. Namun, menurut Tanjung dkk (2018), tidak ada satu pun jenis hama yang menjadi spesies hama dominan baik di dataran rendah maupun pesisir yang ditandai dengan tidak adanya nilai SDR hama yang lebih dari 50%.
Kutu Daun
Kutu daun (Myzus persicae S) pada setiap petak pengamatan tanaman cabai di dataran rendah maupun di pesisir dengan kategori tidak begitu besar dari serangannya. Hama ini masih dalam kategori sedikit ditemukan di lapangan.
Hama kutu daun dapat menghancurkan seluruh tanaman, dan jika tidak ditangani akan menyebar ke sekeliling tanaman. Hama ini dapat menghisap getak daun, batang, dan bunga-bunga tanaman. Cairan manis yang dikeluarkan kutu daun saat makan dapat menyebabkan tumbuhnya jamur berjelaga, bahkan sampai menyebabkan virus-virus pada tanaman cabai.
Lalat Buah
Lalat buah (Docus sp) pada tanaman cabai di dataran rendah dan pesisir serangannya tidak terlalu besar dan masih termasuk ke dalam kategori sedikit. Akibat dari serangan hama ini adalah munculnya titik berwarna hitam pada kulit buah cabai yang menyebabkan tanaman mengalami pembusukkan dan gugur.
Langkah untuk mengendalikan hama lalat buah adalah dengan memetik buah-buah cabai yang menunjukkan terkena serangan kemudian dimusnahkan, termasuk cabai yang sudah jatuh. Kemudian, pengendalian secara kimia dapat dilakukan dengan menggunakan antractan, misalnya dengan methyl eugenol atau ekstrak daun selasih.
Thrips
Thrips (Thrips sp) pada tanaman cabai di dataran rendah dan pesisir memiliki serangan yang tidak terlalu besar. Serangannya menyebabkan warna kulit cabai menghitam, mengeras, dan busuk sehingga mengurangi kuantitas dan kualitas hasil produksi cabai yang gugur sebelum waktunya.
Tungau
Serangan Tungau (Tetranychus spp) yang menyerang tanaman cabai di dataran rendah dan pesisir masih dalam kategori ringan atau sedikit karena masih belum begitu mengganggu produktivitas tanaman cabai. Tungau menuerang daun-daun muda tanaman cabai dengan cara menghidap cairan tanaman dan menyebabkan kerusakan sehingga terjadi perubahan bentuk menjadi abnormal dan perubahan warna seperti daun menebal dan merubah warna tanaman menjadi kecoklatan.
Kepik hitam
Serangan Kepik hitam (Paraeucosmetus dallas) di daerah pesisir masih dalam kategori ringan atau sedikit. Di dataran rendah Tanjung dkk (2018) tidak menemukan hama kepik hitam karena di pesisir derdapat banyak lahan rawa berpasir yang merupakan tempat tinggal kepik hitam itu sendiri.
Itulah 6 hama tanaman cabai merah yang terdapat di daerah dataran rendah dan pesisir, simak tulisan Horti Indonesia selanjutnya untuk mengetahui macam-maca penyakit pada tanaman cabai.