• Beranda
  • Berita
  • Event
  • Galeri
  • Profil
    Redaksi Hubungi Kami
  • Beranda
  • Berita
  • Event
  • Galeri
  • Tentang Kami
  • Sejarah
  • Hubungi Kami
  1. Beranda
  2. Berita
  3. Atasi Patek, Petani Cabai Bisa Gunakan Paket Agens Hayati

Atasi Patek, Petani Cabai Bisa Gunakan Paket Agens Hayati

  • 12 Agustus 2020, 3:37 PM
  • Kilas
  • HORTI INDONESIA

Blitar - Petugas Pengamat OPT tanaman cabai di Kabupaten Blitar melaporkan banyak tanaman cabai terserang penyakit antraknosa. Antraknosa atau dikenal dengan “patek” sampai saat ini masih menjadi momok bagi petani karena bisa menyebabkan gagal panen.

Cabai yang sudah siap dipanen membusuk dan menurun produksinya. Akibatnya petani mengalami kerugian karena panen cabainya tidak optimal.

Penyakit patek merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman cabai dan banyak menyebabkan kerugian bagi petani. Kehilangan hasil produksi cabai akibat serangan penyakit ini diperkirakan mencapai 20 – 90 persen terutama di musim penghujan. Penyakit patek pada cabai disebabkan oleh cendawan _Colletotrichum capsici.

Penyakit ini dapat menyerang semua fase buah cabai baik pada saat fase cabai masih muda maupun fase cabai sudah masak.

Kelompok Tani Mangun Karyo di Desa Binangun Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar dengan tanamam utama cabai banyak terserang patek. Untuk mengendalikannya, UPTD BPTPH Provinsi Jawa Timur bersama Laboratorium PHP Tulungagung melakukan gerakan pengendalian penyakit patek (antraknosa) menggunakan agens pengendali hayati Trichoderma yang diselang-selingkan dengan Plant Growth Promoting Rhyzobacteria (PGPR). Upaya ini diaplikasikan setiap dua hari sekali.

“Bantuan bahan pengendalian tersebut diharapkan dapat mengurangi serangan patek sekaligus mengurangi penggunaan pestisida kimia,” ujar Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto, dalam keterangannya, Rabu (12/8)

Dijelaskan Prihasto, bentuk bantuan ini hanya sebagai stimulan saja agar petani dapat beralih dari budidaya konvensional berbahan kimia ke budidaya ramah lingkungan.

"Tentunya dengan mengaplikasikan agens hayati dan pestisida nabati," jelas dia.

Anton-sapaannya- menejelaskan, sebagaimana instruksi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, pemberian bantuan dalam bentuk Gerakan Pengendalian OPT langsung pada kelompok tani akan lebih tepat sasaran dan tepat manfaat.

"Tujuannya untuk mendorong produktivitas petani sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani," jelas dia.

Terpisah, Direktur Perlindungan Hortikultura, Sri Wijayanti Yusuf meminta UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH), Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (PHP) dan Laboratorium Agens Hayati (LAH) agar lebih intensif lagi melakukan gerakan pengendalian OPT ramah lingkungan. Caranya dengan menggunakan bahan pengendalian OPT ramah lingkungan dan terus menyebarluaskannya ke petani.

"Diharapkan penerapan budi daya cabai ramah lingkungan di Kabupaten Blitar dapat meningkat sehingga petani sedikit demi sedikit dapat mengurangi ketergantungan pada penggunaan pestisidia kimia sintetik,”pungkas Yanti.

Berita Terkait

PANEN MELIMPAH, PETANI JERUK NIPIS SUMUT DIARAHKAN KE PASAR EKSPOR

  • 12 Agustus 2020, 3:37 PM

Digitalisasi Pertanian Menuju Era Baru Wujudkan Ketahanan Pangan

  • 12 Agustus 2020, 3:37 PM

AKADEMISI IPB : FLUKTUASI HARGA CABAI ADALAH SIKLUS MUSIMAN BIASA

  • 12 Agustus 2020, 3:37 PM

HARGA BUNGA MELATI FLUKTUATIF

  • 12 Agustus 2020, 3:37 PM

Berita Terpopuler

  • Keren, Aplikasi Ini Bisa Identifikasi Aneka Jenis Tanaman
    22 Januari 2019, 11:45 AM
  • Menanam Stroberi dengan Sistem Hidroponik
    11 September 2018, 11:23 AM
  • Apa dampak COVID-19 Terhadap Pertanian Indonesia?
    10 April 2020, 3:03 PM
  • PT. Indevco Internusa & Everris Siap Guncang Pasar Pupuk Indonesia
    30 April 2019, 6:28 PM
  • VARIETAS KENTANG YANG COCOK DIOLAH JADI KERIPIK
    06 November 2019, 4:25 PM
  • PROF SUDRAJAT : NENAS DAN PISANG UNTUK TUMPANG SARI PEREMAJAAN SAWIT
    02 Oktober 2019, 2:21 PM
  • Pakai Metode BAMELE, Petani Bawang di Nganjuk Raup Keuntungan Berlipat Ganda
    11 Juli 2019, 11:23 AM
  • Bangkit Dari Mati Suri, Wonosobo Kembali Geber Bawang Putih
    31 Januari 2019, 11:15 AM
  • Likat Kuning Solusi Menangkal Hama di Tanaman Bawang Putih
    13 September 2018, 1:38 AM
  • Indonesia Terus Genjot Ekspor Bawang Merah Ke Berbagai Negara
    02 Agustus 2019, 2:14 PM

Kategori Berita

  • Buah
  • Sayur
  • Herbal
  • Tanaman Hias
  • Gaya Hidup
  • Tips & Trik
  • InovTek
  • Jelajah
  • Sosok
  • Etalase
© Hortikultura Indonesia 2018 - 2021. All Right Reserved