Jakarta, Hortiindonesia.id
Sekitar 30-40% buah yang diproduksi Indonesia menjadi sampah karena proses panen, pasca panen dan penanganan yang buruk dari kebun sampai ke konsumen. Buah dengan sifat yang cepat busuk menyebabkan Indonesia meskipun produksinya besar tetapi ekspor buahnya kecil sekali dan tidak significant dalam perdagangan buah dunia. Pengiriman buah antar pulau juga tidak berjalan dengan baik sehingga buah dari Jawa misalnya tidak akan sampai ke Papua. Indrabudi Setyo, Perekayasa Utama Pusat Teknologi Agroindustri Badan Riset dan Inovasi Nasional menyatakan hal ini.
Dengan kondisi ini meskipun produksi buah Indonesia mencapai 900.000 ton tetapi proporsi ekspornya kecil sekali. Masyarakat Indonesia juga hanya mengkonsumsi buah 10% dari rekomendasi WHO yaitu 400 gram perhari.
Daya tawar petani buah juga rendah. Mangga Indramayu misalnya ketika panen raya harganya bisa jatuh sampai Rp1000/kg ditingkat petani. Upaya yang bisa dilakukan adalah memperpanjang umur buah.
Buah cepat matang dan busuk karena meskipun sudah dipanen masih hidup, melakukan respirasi pertukaran CO2 dan O2. Selain itu buah yang matang mengeluarkan etilen yang membuat buah disekitarnya ikut matang. Misalnya salak yang matang dicampur dengan salak yang belum matang, maka dalam waktu cepat salak lainnya ikut matang.
Salah satu caranya adalah dengan mempelambat matang lewat diselimuti (coating) dengan bahan yang bisa dimakan. Coating yang tipis seperti lapisan lilin ini akan memperlambat respirasi sehingga buah bisa tahan lama.
Coating tidak mungkin menggunakan parafin yang berasal dari minyak bumi karena tidak bisa dimakan. Praktek selama ini adalah menggunakan lilin dari lemak lebah yang sangat mahal sehingga tidak ekonomis. Lemak lebah ini harganya mencapai Rp150.000-200.000/kg.
Pusat Teknologi Agroindustri BRIN dengan dana BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) berhasil membuat edible coating yang berasal dari minyak sawit. Hasil penelitian dan aplikasi di lapangan menunjukkan buah lebih tahan lama. Air tidak banyak keluar sehingga bentuk buah tetap bagus ketika sampai ke konsumen.
Buah secara alami sebenarnya punya coating tetapi perlakukan yang tidak benar membuat hilang. Coating minyak sawit merupakan alternatif yang paling baik untuk menggatikannya sebab harganya relatif murah.