Jakarta, Hortiindonesia.com
Prospek melon sangat cerah sekali, produksi masih belum bisa memenuhi kebutuhan. Program pemerintah untuk melon adalah cara bertindak pengembangan pertanian modern. Yaitu dengan pengembangan smart farming; pengembangan dan pemanfaatan screen house untuk produksi di luar musim tanam, pengembangan korporasi petani; digitalisasi sistim informasi buah. Liferdi Lukman, Direktur Buah dan Florikultura, Ditjen Hortikultura, menyatakan hal ini.
Produksi buah Indonesia tahun 2023 28.667.648 ton dan kontribusi melon rata-rata 0,47%. Luas panen dan produksi melon Indonesia sendiri sejak tahun 2019-2023 semakin menurun yaitu tahun 2019 luas panen 8.526 ha produksi 122.106 ton; 2020 luas panen 8.083 ha produksi 138.177 ton; 2021 luas panen 7.397 ha produksi 129.147 ton; 2022 luas panen 7.099 ha produksi 118.696 ton; 2023 luas panen 7.039 ha produksi 117.794 ton.
Sentra produksi melon adalah di Jawa Timur yaitu Tuban, Ngawi, Bojonegoro, Ponorogo, Banyuwangi, Sumenep, Situbondo, Nganjuk, Blitar, Jombang, Kediri. Kemudian Jawa Tengah di Kudus, Grobogan, Rembang, Wonogiri, Kebumen, Purworejo. DIY di Kulon Progo dan Bantul juga NTB di Lombok Tengah.
Data luas panen tidak membedakan melon di lahan terbuka dan green house. Sebagian besar petani menanam di lahan terbuka. Beberapa menggunakan green house seperti di Temanggung, Kulon Progo, Blitar dan Sampang. Sedang smart green house dengan teknologi informasi rata-rata dimiliki perusahaan.
Dukungan pengembangan kegiatan melon oleh Direktorat Buflori adalah pada lahan terbuka 2022 20 ha, 2023 30 ha, 2024 85 ha. Sedang screen house tahun 2022 2, 2023 3 dan 2024 melalui dana alokasi khusus. DAK screen house modern sebanyak 216 unit di 78 kabupaten untuk komoditas melon, stroberi dan anggur.
Terdapat juga kolaborasi dengan Kemmenterian Komunikasi dan Informasi berupa dukungan IoT (internet of Thing) pada green house/screen house melon yang dinilai sudah siap menerapkan smart farming. Bersinergi dengan pelaku usaha dan perusahaan yaitu PT CAP di Bekasi dan PT SGS di Purwakarta.
Contoh penerima k melon adalah Poktan Gede Harepan, Cianjur yang memasok untuk pasar modern. Sedang di areal tebuka Poktan Hijau Daun di Serang yang memasok melon untuk pasar tradisional dan modern.
Bantuan IoT yang diberikan Kementerian Kominfo berfungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban lingkungan; mengukur parameter media tanam; peracikan pupuk otomatis; penyiraman dan pemupukan otomatis; pendinginan suhu lingkungan dan kelembaban lingkungan; perangkat mekanisasi irigasi.
Penyediaan barang tersebut sudah termasuk instalasi, pendampingan selama satu musim tanam dan langganan internet selama satu tahun. Lokasi di Malang 8 unit GH 7 poktan dan Temanggung 7 GH 7 poktan. Jenis melon premium yang diusahakan adalah Inthanon, Sweet Hami, Sweet Net, Golden Aroma, Honey White, Chamoe, Fujisawa, Japanese Cantalupe dan Lavender dengan tujuan pasar modern.
Perusahaan swasta yang mengembangkan melon premium dalam screen house adalah PT Sweet Green Indonesia. Potensi lahan yang dimiliki seluas 15 ha, saat ini baru dimanfaatkan 4 ha. Tahun 2023 produksi 54 ton dan semuanya untuk super market Total Buah.
Ekspor ke Singapura 2 kali masing-masing 1,4 ton dan 1,5 ton. Singapura minta sekali pengiriman 5 ton tetapi pasar dalam negeri minta lebih besar maka diprioritaskan. Tahun ini akan diperluas sehingga kebutuhan Singapura bisa dipenuhi.