Salah satu masalah utama SMK saat ini adalah banyak lulusanya yang jadi pengangguran. Karena itu SEAMEO BIOTROP yang berada di bawah Sekjen Kemendikbud turun memberdayakan SMK Pertanian lewat pembangunan kebun buah dan sayur.
“Dengan program ini lulusannya bisa bekerja atau siap berwirausaha dengan berkebun buah dan sayur. Sejak awal di SMK disainnya sudah bisnis jadi selain budidaya, juga pemasaran dan pengolahan jika produksi berlebih,” kata Supriyanto, penanggung jawab program.
SMK pertanian sendiri jumlahya hanya 2,6% dari total seluruh SMK di Indonesia. Kebun buah dipilih supaya buah semakin berkembang. Saat ini kontribusi Indonesia pada perdagangan buah dunia hanya 1,28%. Buah lokal 98% dikonsumsi sendiri sedang yang diekspor hanya 2% terdiri dari nanas, pisang, manggis.
Buah yang dikembangkan adalah yang berumur pendek semangka, melon, pisang, pepaya sedang yang tahunan durian dan jeruk. Saat ini sudah dihasilkan beberapa SOP pembangun kebun buah meliputi sumber daya genetik (penggunaan bibit unggul, budidaya sesuai dengan lingkungan dan pengendalian OPT berikut pengolahannya bila kelebihan produksi dan tidak terjual.
Program ini sudah menjangkau 30 SMK pertanian dan 6 SMK pertanian di daerah terkenca bencana. Beberapa contoh keberhasilan adalah SMK Pacet dengan agribisnis sayur, SMK Jember dengan agribinis melon dan pisang canvendish, SMK Slawi dengan agribisnis melon dan semangka, SMK Cibadak dengan lemon. Total ada 89 SOP kebun buah yang dihasilkan