• Beranda
  • Berita
  • Event
  • Galeri
  • Profil
    Redaksi Hubungi Kami
  • Beranda
  • Berita
  • Event
  • Galeri
  • Tentang Kami
  • Sejarah
  • Hubungi Kami
  1. Beranda
  2. Berita
  3. ICMI : BANGUN OPTIMISME MAMPU SWASEMBADA BAWANG PUTIH

ICMI : BANGUN OPTIMISME MAMPU SWASEMBADA BAWANG PUTIH

  • 16 September 2022, 10:36 AM
  • Sayur, Agribisnis
  • Admin

Jakarta, Hortiindonesia.com

Indonesia harus membangun optimisme mampu swasembada komoditas pertanian yang selama ini dipenuhi oleh impor seperti bawang putih. Dengan impor yang mencapai 400.000 ton/tahun sepertinya mustahil mampu dipenuni dalam negeri, tetapi dengan riset dan inovasi pasti bisa. Arif Satria, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia/Rektor IPB menyatakan hal ini.

IPB lewat Prof Sobir dari Departemen Agronomi dan Hortikultura sudah menyusun peta jalan untuk mencapai swasembada bawang putih juga inovasi teknologi double kromosom. Dengan penambahan luas lahan sampai 40.000 ha saja dan peningkatan produktivitas maka produksi bisa mencapai 600.000 ton sehingga bukan swasembada lagi tetapi surplus.

“Memang tidak mudah mewujudkannya. Selain inovasi harus dibentuk ekosistem pasar dengan baik. Produsen lokal harus mendapat perlindungan dari produk impor supaya petani semangat menanam bawang putih,” kata Arif

IPB sudah menjalin kerjasama dengan Pemkab  Tegal untuk mendampingi petani menanam bawang putih, menyusul Pemkab Pekalongan. Petani tidak mau menanam kalau risikonya tinggi. IPB hadir memberikan pendampingan teknologi sehingga risiko budidaya diminimalkan. Selanjutnya pemerintah harus memberikan jaminan pasar dan infrastruktur.

Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi bawang putih menurut Prihasto Setyanto , Dirjen Hortikultura, Kementerian Pertanian adalah membuat sentra produksi bawang putih melalui kampung hortikultura. Khusus kampung bawang putih tahun 2020 dibangun 140, tahun 2021 75, tahun 2022 99 sehingga total terbentuk 314 kampung bawang putih.

Produksi bawang putih terbesar Indonesia adalah tahun 1995 154.421 ton dari  luas panen 21.896 ton. Waktu itu bawang putih masih dilindungi dengan pengenaan bea masuk bawang putih impor dan pembatasan.

Setelah itu Indonesia masuk krisis, mendapat kredit IMF , salah satu persyaratanna adalah bea masuk impor bawang putih 0. Bawang putuh menjadi komoditas bebas. Akibatnya luas panen dan produksi semakin menurun. Tahun 2020 produksi 81.805 ton luas panen 12.801 ha.


Baca Juga: Kementan Perluas Areal Tanam Bawang Putih di Lereng Gunung Wilis Tulungagung

Tahun 2019-2021 rata-rata penanaman bawang putih 10.222 ha dengan sentra Temanggung 1.813 ha, Lombok Timur 1.093 ha, Bima 936 ha, Magelang 831 ha, Karanganyar 424 ha, Wonosobo 428 ha, Solok 280 ha, Malang 243 ha, Cianjur 191 ha, Pasuruan 282 ha, Kendal 243 ha, Batang 197 ha, Banyuwangi 175  ha, Minahasa Selatan 61 ha, Bandung 130 ha, Tabanan 124 ha, Tegal 111 ha, Banjarnegara 108 ha, Magetan 115 ha, Humbang Hasundutan 114 ha dan daerah lainnya 2.320 ha.

Rata-rata tanam bawang putih antara bulan Mei-Juni dan Desember-Januari. Ada 4 daerah yang bisa tanam dan panen sepanjang tahun yaitu Lombok Timur, Malang, Cianjur dan Banyuwangi.Tahun 2022 produksi bawang putih diperkirakan 43.143 ton sedang kebutuhan 621.885 ton sehingga impor mencapai 578.743 ton.

Tantangan pengembangan bawang putih adalah penyedian benih bersiung besar. Petani Indonesia menanam benih bersiung kecil sehingga hasilnya juga siung kecil.  Petani sudah lama banyak yang tidak menanam bawang putih, penangkar juga sudah lama banyak yang tidak memperbanyak benih bawang putih sehingga petani dan penangkar harus ditingkatkan kompetensinya.

Tantangan lainnya adalah peningkatan produkstivitas juga peningkatan daya saing. Bawang putih produksi petani ukurannya kecil dan harganya lebih mahal, sedang bawang putih impor ukurannya besar dan harganya lebih murah.  Untuk penamaman besar-besaran perlu dibangun fasilitas perbenihan yang memadai.

 

 

 

.

Berita Terkait

Pasokan dan Harga Sayuran Terkendali, Perayaan Nataru di Humbahas Semakin Sejuk

  • 16 September 2022, 10:36 AM

Ketersediaan Cabai dan Bawang di Pasar Induk Tanah Tinggi Jelang Nataru, Terpantau Stabil

  • 16 September 2022, 10:36 AM

PRODUSEN BENIH BAWANG PUTIH DUKUNG SWASEMBADA

  • 16 September 2022, 10:36 AM

P3PI LATIH ANGGOTA ASPEKPIR BANTEN BUDIDAYA SAYUR DAN BUAH

  • 16 September 2022, 10:36 AM

Berita Terpopuler

  • Keren, Aplikasi Ini Bisa Identifikasi Aneka Jenis Tanaman
    22 Januari 2019, 11:45 AM
  • Menanam Stroberi dengan Sistem Hidroponik
    11 September 2018, 11:23 AM
  • Apa dampak COVID-19 Terhadap Pertanian Indonesia?
    10 April 2020, 3:03 PM
  • VARIETAS KENTANG YANG COCOK DIOLAH JADI KERIPIK
    06 November 2019, 4:25 PM
  • PT. Indevco Internusa & Everris Siap Guncang Pasar Pupuk Indonesia
    30 April 2019, 6:28 PM
  • Juara, Ini 4 Melon Hibrida Besutan Kementan
    07 Februari 2019, 12:34 PM
  • PROF SUDRAJAT : NENAS DAN PISANG UNTUK TUMPANG SARI PEREMAJAAN SAWIT
    02 Oktober 2019, 2:21 PM
  • Pakai Metode BAMELE, Petani Bawang di Nganjuk Raup Keuntungan Berlipat Ganda
    11 Juli 2019, 11:23 AM
  • Bangkit Dari Mati Suri, Wonosobo Kembali Geber Bawang Putih
    31 Januari 2019, 11:15 AM
  • Likat Kuning Solusi Menangkal Hama di Tanaman Bawang Putih
    13 September 2018, 1:38 AM

Kategori Berita

  • Buah
  • Sayur
  • Herbal
  • Tanaman Hias
  • Gaya Hidup
  • Tips & Trik
  • InovTek
  • Jelajah
  • Sosok
  • Etalase
© Hortikultura Indonesia 2018 - 2023. All Right Reserved