• Beranda
  • Berita
  • Event
  • Galeri
  • Profil
    Redaksi Hubungi Kami
  • Beranda
  • Berita
  • Event
  • Galeri
  • Tentang Kami
  • Sejarah
  • Hubungi Kami
  1. Beranda
  2. Berita
  3. VARIETAS KENTANG YANG COCOK DIOLAH JADI KERIPIK

VARIETAS KENTANG YANG COCOK DIOLAH JADI KERIPIK

  • 06 November 2019, 4:28 PM
  • Sayur, Tips & Trik, InovTek
  • Admin

Olahan kentang yang sudah dikenal luas di masyarakat  adalah  keripik kentang yang memiliki aspek penting dan peka terhadap konsumen seperti warna, cita rasa dan teksturnya, yaitu rasa sedikit manis dengan tekstur yang renyah, warna kuning rata. Rasa yang enak dan renyah serta gurih dari keripik kentang hanya dapat diperoleh dengan mempergunakan jenis kentang yang sesuai dan perlakuan tertentu. Ali Asgar ,Profesor Riset Balitbangtan bidang Pasca Panen menyatakan hal ini.

Untuk industri pengolahan keripik, klon-klon kentang  yang biasa diolah dan dapat menghasilkan keripik yang disukai konsumen diantaranya klon Merbabu-17, CIP 394613.3241, klon kentang dataran medium (klon  395195.7  dan  CIP  394613.32, klon No. 9 (Atlantic x 393.284,39), klon No. 5 (Atlantic x 393.077,54), klon No. 8 (Atlantic x 393.280,64)43, Atlantic, Monsama, 38058.4.3, I-1085, TS-2, MF-II dan FB-444.  S e t i a p  klon memiliki karakteristik yang khas dan daya simpan yang berbeda-beda.

Hasil pengolahan keripik kentang juga dapat dipengaruhi oleh umur panen, kandungan gula dalam kentang, dan varietas. Umur panen 100 hari untuk kentang atlantik memberikan hasil terbaik pada keripik kentang dalam hal warna, kerapuhan, rasa dan penampilan. Kentang klon 7 dan 8 memiliki kandungan gula reduksi rendah (masing-masing 0,03 persen dan 0,02 persen) yang menghasilkan produk keripik kentang yang disukai konsumen52.

Varietas kentang lainnya yang dihasilkan Badan  Litbang Pertanian adalah varietas Repita, Atlantik Malang, Amudra, Merbabu-17, Varietas GM 08, GM 05, Andina, Kastanum, Kikondo dan Balsa, Maglia, Amabile dan Medians53. Uraian tersebut menunjukkan bahwa varietas mempunyai pengaruh penting terhadap hasil olahan.


Baca Juga: Kementan Perluas Areal Tanam Bawang Putih di Lereng Gunung Wilis Tulungagung

Untuk mendapatkan produk keripik kentang dengan cita rasa yang unik dilakukan pemberian cita rasa pada irisan kentang yang digoreng dengan metode penggorengan vakum. Selanjutnya diberi penambahan rempah-rempah Indonesia seperti kaldu ayam, kari ayam, rendang, dan merica. Konsuman memiliki selera yang berbeda-beda terhadap cita rasa tersebut.

Untuk menjadi olahan keripik, umbi kentang melalui tahap-tahap pencucian, pengupasan, pengirisan, pencelupan dengan cairan tertentu, penirisan dan pengeringan.  Pada tahap pencelupan dengan menggunakan larutan CaCl2, menghasilkan kentang dengan warna yang tidak berubah, dan kualitas keripik kentang yang lebih baik dari pencelupan dengan Ca(OH)2.

Pada tahap pengeringan, dibutuhkan suhu dan lama pengeringan tertentu. Keripik kentang yang dihasilkan dari bahan baku kentang yang disimpan satu hari, dikeringkan pada suhu 50°C selama 20 jam dan pengeringan pada suhu 40ºC dengan lama pengeringan 16 jam menghasilkan keripik yang diminati masyarakat. Hal tersebut menandakan bahwa suhu pengeringan mempengaruhi mutu produk.

Untuk mempercepat pengirisan umbi kentang, dapat digunakan mesin pengiris. Mesin pengiris kentang tipe vertikal model pengumpan auger menghasilkan irisan kentang yang lebih baik (84,75 persen) dibandingkan dengan pengiris tipe horizontal model pengumpan manual (0,00%) dan gravitasi (58,25 persen).

 Irisan kentang hasil pengiris tipe vertikal model pengumpan auger tersebut mempunyai ketebalan 2,17mm, waktu kerja pengirisan 163,00  detik/5 kg umbi kentang dan kekerasan irisan kentang goreng  0,79 N. Sifat organoleptik keripik kentang varietas Atlantik (warna, rasa, kerenyahan, penampakan) lebih disukai panelis dibandingkan varietas Granola..

Berita Terkait

Pasokan dan Harga Sayuran Terkendali, Perayaan Nataru di Humbahas Semakin Sejuk

  • 06 November 2019, 4:28 PM

Ketersediaan Cabai dan Bawang di Pasar Induk Tanah Tinggi Jelang Nataru, Terpantau Stabil

  • 06 November 2019, 4:28 PM

PRODUSEN BENIH BAWANG PUTIH DUKUNG SWASEMBADA

  • 06 November 2019, 4:28 PM

BRIN : LOSSES HORTIKULTURA 35%

  • 06 November 2019, 4:28 PM

Berita Terpopuler

  • Keren, Aplikasi Ini Bisa Identifikasi Aneka Jenis Tanaman
    22 Januari 2019, 11:45 AM
  • Menanam Stroberi dengan Sistem Hidroponik
    11 September 2018, 11:23 AM
  • Apa dampak COVID-19 Terhadap Pertanian Indonesia?
    10 April 2020, 3:03 PM
  • VARIETAS KENTANG YANG COCOK DIOLAH JADI KERIPIK
    06 November 2019, 4:25 PM
  • PT. Indevco Internusa & Everris Siap Guncang Pasar Pupuk Indonesia
    30 April 2019, 6:28 PM
  • Juara, Ini 4 Melon Hibrida Besutan Kementan
    07 Februari 2019, 12:34 PM
  • PROF SUDRAJAT : NENAS DAN PISANG UNTUK TUMPANG SARI PEREMAJAAN SAWIT
    02 Oktober 2019, 2:21 PM
  • Pakai Metode BAMELE, Petani Bawang di Nganjuk Raup Keuntungan Berlipat Ganda
    11 Juli 2019, 11:23 AM
  • Bangkit Dari Mati Suri, Wonosobo Kembali Geber Bawang Putih
    31 Januari 2019, 11:15 AM
  • Likat Kuning Solusi Menangkal Hama di Tanaman Bawang Putih
    13 September 2018, 1:38 AM

Kategori Berita

  • Buah
  • Sayur
  • Herbal
  • Tanaman Hias
  • Gaya Hidup
  • Tips & Trik
  • InovTek
  • Jelajah
  • Sosok
  • Etalase
© Hortikultura Indonesia 2018 - 2023. All Right Reserved