Jamur tiram merupakan jenis jamur populer yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Julukan jamur tiram diambil karena bentuk jamur ini menyerupai tiram. Jamur tiram atau Pleurotus ostreatus mempunyai rasa yang lezat dengan tekstur yang lembut.
Tak heran jamur tiram ini dapat dijadikan berbagai macam olahan makanan. Selain itu, jamur tiram juga kaya akan manfaat bagi kesehatan tubuh. Yuk simak artikel ini untuk mengenal jamur tiram lebih dalam mulai dari jenis, cara budidaya hingga manfaatnya bagi tubuh!
Jenis Jamur Tiram
Jamur tiram mempunyai bentuk seperti kulit kerang yang terbuka dengan batang dengan corong yang dangkal. Jamur ini merupakan jamur kayu yang tumbuh menyamping secara berderet.
Jamur tiram dapat hidup di bawah pohon besar yang mempunyai daun lebar. Tetapi kebanyakan jamur dapat tumbuh pada permukaan berkayu. Untuk dapat tumbuh, habitat jamur tiram sebaiknya berada di tempat yang teduh dan tidak membutuhkan sinar matahari yang terik.
Jenis jamur tiram yang paling populer dibudidayakan adalah jamur tiram putih, namun sebenarnya jenis jamur ini masih banyak lagi. Jenis jamur tersebut antara lain jamur tiram merah (pleurotus flabelatus), jamur tiram kelabu ( pleurotus sajar-caju), jamur tiram kuning ( pleurotus sp), jamur tiram biru tua (pleurotus sp), jamur tiram biru ke abu-abuan (pleurotus populinus), jamur tiram coklat ( pleurotus cystidiosus) dan masih banyak jenis lainnya.
Cara Budidaya Jamur Tiram
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk membudidayakan jamur tiram adalah memilih bibit yang berkualitas. Carilah bibit jamur tiram dalam kondisi sehat dan bebas kontaminasi. Bibit dapat diperoleh melalui toko, produsen, dan instansi terpercaya.
Jamur tiram merupakan jamur kayu sehingga membutuhkan media tanam yakni baglog yang terbuat dari serbuk gergaji ataupun kotoran kayu. Pastikan untuk membuat media tanam yang benar dan steril untuk menghindari kontaminasi yang dapat merugikan pertumbuhan jamur.
Untuk membuat baglog, Anda harus menyiapkan campuran serbuk gergaji kayu, kapur, dan sekam padi. Setelah dicampurkan, Anda harus melakukan sterilisasi dengan memanaskan campuran menggunakan oven ataupun api untuk membunuh jamur dan bakteri. Setelah steril, Anda dapat mengisi karung atau plastik dengan campuran tersebut hingga membentuk baglog atau seperti briket.
Langkah selanjutnya adalah inokulasi bibit jamur. Siapkan tempat Inokulasi pada ruangan steril ataupun lemari yang telah disinfeksi. Baglog kemudian dipindahkan ke tempat inokulasi dan didiamkan selama sehari agar suhu kembali normal.
Pastikan sirkulasi pada tempat tersebut berjalan dengan baik untuk mencegah adanya pertumbuhan spora patogen. Setelahnya Anda dapat tutup mulut botol dengan menggunakan api spiritus sampai bagian kapas terbarbakar. Kemudian api dapat dimatikan dan buka kapas yang menjadi penyumbat botol.
Aduk menggunakan benda yang telah disterilkan di atas api. Lalu pemindahan bibit dapat dilakukan dari botol ke dalam baglog hingga mencapai batas leher. Tutup baglog dengan bahan yang mudah ditembus oleh jamur contohnya meggunakan kapas.
Perawatan dan pemeliharaan dapat dilakukan dengan cara menempatkan baglog di tempat yang gelap, lembab dan hangat. Pastikan suhu ruangan mencapai 24 - 28 derajat celsius agar jamur dapat tumbuh dengan baik.
Berikan ventilasi udara yang cukup untuk mencegah pertumbuhan jamur yang tidak diinginkan. Baglog dapat disiram secara berkala agar kelembabannya dapat terjaga. Selalu pastikan untuk menjaga kelembaban sekitar 70 - 90 % di sekitar baglog.
Manfaat Konsumsi Jamur Tiram
Jamur tiram seberat 86 gram mempunyai kandungan 5,2 gram kabohidrat, 38 kalori, 0,3 gram lemak dan 2,9 gram protein, serat makanan, beta glukan, dan polisakarida. Kandungan - kandungan tersebut memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia.
1. Menjaga kesehatan jantung
Kandungan beta glukan yang ada pada jamur tiram dapat membantu menurunkan kolesterol. Kolesterol merupakan faktor yang mempunyai peran besar bagi kesehatan jantung sehingga konsumsi jamur tiram dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung. Beta glukan menghasilkan asam lemak oleh bakteri di dalam usus sehingga dapat membantu mengurangi produksi kolesterol dalam tubuh.
2. Kaya antioksidan
Jamur tiram mempunyai senyawa antioksidan yakni fenolat dan flavonoid. Jamur tiram juga merupakan sumber ergothionein yang mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat. Antioksidan merupakan zat yang dapat melawan radikan bebas dalam tubuh.
3. Menurunkan risiko kanker
Dalam penelitian menunjukan bahwa konsumsi 18 gram jamur sehari dapat menurunkan risiko kanker sampai 45%. Jamur tiram mengadung senyawa bioaktif yang tinggi yakni ergothioneine. Ekstrak jamur tiram mempunyai kandungan antikanker yang bermanfaat untuk mencegah terjadinya penyebaran dan pertumbuhan sel - sel kanker.
4. Memperkuat sistem imun tubuh
Kandungan serat beta glukan yang bernama pleuran dapat memperkuat sistem imun pada tubuh manusia. Beta glukan sudah terbukti mempunyai sifat modulasi kekebalan yang dapat memperbaiki gejala infeksi virus dan infeksi saluran pernapasan. Selain itu, jenis jamur ini juga mempunyai senyawa antibakteri dan antivirus.