• Beranda
  • Berita
  • Event
  • Galeri
  • Profil
    Redaksi Hubungi Kami
  • Beranda
  • Berita
  • Event
  • Galeri
  • Tentang Kami
  • Sejarah
  • Hubungi Kami
  1. Beranda
  2. Berita
  3. UPAYA MENGATASI TANTANGAN HORTIKULTURA

UPAYA MENGATASI TANTANGAN HORTIKULTURA

  • 02 Februari 2023, 12:40 PM
  • Agribisnis
  • Admin

Jakarta, Hortiindonesia.com

Tantangan pengembangan hortikultura adalah produksi tergantung pada musim. Upaya mengatasinya dengan penyediaan produk off season, Prihasto Setyanto, Dirjen Hortikultura menyatakan hal ini.

Tantangan lain adalah skala usaha kecil dan menyebar diatasi dengan peningkatan produksi dan produktivitas lewat kampung hortikultura yang terintegrasi dan pemanfaatan pekarangan. Produktivitas belum maksimal diatasi dengan penggunaan varietas unggul baru.

Minim mekanisasi dan aksebilitas diatasi dengan pemanfaatan teknologi mekanisasi dan penyediaan Jalan Usaha Tani. Preferensi konsumen produk segar diatasi dengan hilirisasi produk melalui penumbuhan UMKM hortikultura.

Permintaan pada waktu tertentu meningkat terutama pada Hari Besar Keagamaan Nasional diatasi dengan memperpanjang umur simpan (penerapan rantai dingin). Komoditas tertentu tergantung pada impor (bawang putih, bawang bombay, kentang industri) diatasi dengan pengembangannya di dalam negeri.


Baca Juga: Mau Raup Untung dari Usahatani Tomat? Begini Caranya

Minimnya jaringan pemasaran diatasi dengan kemitraan petani – offtaker (contract farming, closes loop). Rendahnya akses permodalan diatasi dengan fasilitasi akses pembiayaan baik KUR maupun fintech.

Tingginya risiko usaha budidaya diatasi dengan mendorong asuransi hortikultura. Rendanya daya saing produk diatasi dengan penerapan GAP. Tingginya kehilangan hasil pascapanen diatasi dengan mendorong GHP.

Tantangan  daya saing dan hilirisasi hortikultura adalah inkonsistensi aspek mutu produk dan supply; minim sentuhan teknologi sehingga masa simpan singkat, mudah rusak dan tidak menarik; biaya logistik tinggi sehingga harga produk mahal; produk belum didisain mengacu permintaan pasar baik dari grading, olahan dan saluran pemasaran; diplomasi perdagangan lemah.

Karateristik produk yang tidak dapat disimpan lama, perlu tempat lapang (voluminous); mudah rusak (perishable), melimpah ruah pada satu musim dan langka pada musim lain; harganya berfluktuasi. Diatasi dengan penanganan pasca panen secara tepat atau Good Handling Practises (GHP), sehingga mutu terjamin from farm to table.

 

Berita Terkait

PRODUSEN BENIH BAWANG PUTIH DUKUNG SWASEMBADA

  • 02 Februari 2023, 12:40 PM

P3PI LATIH ANGGOTA ASPEKPIR BANTEN BUDIDAYA SAYUR DAN BUAH

  • 02 Februari 2023, 12:40 PM

ICMI : BANGUN OPTIMISME MAMPU SWASEMBADA BAWANG PUTIH

  • 02 Februari 2023, 12:40 PM

CROP CARE : LALAT BUAH, ULAT BATANG, MOSAIK DAN FUSARIUM SERING MELEDAK PADA HORTIKULTURA INDONESA

  • 02 Februari 2023, 12:40 PM

Berita Terpopuler

  • Keren, Aplikasi Ini Bisa Identifikasi Aneka Jenis Tanaman
    22 Januari 2019, 11:45 AM
  • Menanam Stroberi dengan Sistem Hidroponik
    11 September 2018, 11:23 AM
  • Apa dampak COVID-19 Terhadap Pertanian Indonesia?
    10 April 2020, 3:03 PM
  • VARIETAS KENTANG YANG COCOK DIOLAH JADI KERIPIK
    06 November 2019, 4:25 PM
  • PT. Indevco Internusa & Everris Siap Guncang Pasar Pupuk Indonesia
    30 April 2019, 6:28 PM
  • Juara, Ini 4 Melon Hibrida Besutan Kementan
    07 Februari 2019, 12:34 PM
  • PROF SUDRAJAT : NENAS DAN PISANG UNTUK TUMPANG SARI PEREMAJAAN SAWIT
    02 Oktober 2019, 2:21 PM
  • Pakai Metode BAMELE, Petani Bawang di Nganjuk Raup Keuntungan Berlipat Ganda
    11 Juli 2019, 11:23 AM
  • Bangkit Dari Mati Suri, Wonosobo Kembali Geber Bawang Putih
    31 Januari 2019, 11:15 AM
  • INDONESIA POTENSIAL JADI EKSPORTIR ALPUKAT
    31 Mei 2021, 5:00 AM

Kategori Berita

  • Buah
  • Sayur
  • Herbal
  • Tanaman Hias
  • Gaya Hidup
  • Tips & Trik
  • InovTek
  • Jelajah
  • Sosok
  • Etalase
© Hortikultura Indonesia 2018 - 2023. All Right Reserved