Guna meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan petani serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi, terus mendorong ekspor komoditas hortikultura dan membangun kawasan agrowisata. Dalam kunjungannya ke kebun hortikultura di Bojongkoneng, Bandung, Jawa Barat, Suwandi mengatakan, kebun seluas 28 hektar ini akan ditanami pisang, jeruk, alpukat, dan ubi.
"Kebun milik PT. Hawila Farm ini juga akan dibangun menjadi sebuah kawasan agrowisata," singkatnya.
Sesuai arahan Presiden Jokowi dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Ditjen Hortikultura sangat serius mendongkrak volume ekspor. Lebih jauh lagi Suwandi mengungkapkan, lahan di Jawa Barat memiliki potensi menghasilkan komoditas pangan, khususnya hortikultura yang mampu memenuhi standar pasar ekspor.
Dan untuk para eksportir, lanjut Suwandi, pihaknya sudah memangkas perijinan ekspor sesimpel dan secepat mungkin, yakni melalui sistem Online Single Submission. "Lalu pengurusan izin ekspor kini juga jauh lebih cepat, yakni hanya 3 jam saja untuk dokumen yang sudah clear and clean," terangnya.
Dan guna mendongkrak volume ekspor, pihaknya akan keluarkan izin juga untuk ekspor komoditas hortikultura dalam jumlah kecil. Sementara itu, Dirut PT. Hawila Farm, Sandi Widjadja mengaku senang dengan kebijakan Kementan yang mempermudah pengurusan izin ekspor. "Dengan kebijakan ini, saya menjadi termotivasi kembali untuk budidaya komoditas hortikultura hingga ekspor seperti jeruk, pisang dan alpukat," tuturnya.
Pria yang akrab disapa Sandi ini membeberkan, pihaknya pernah ekspor alpukat tiga kali ke Singapura sebanyak 30 ton dengan harga USD 3 dan pisang emas kirana. Tapi terhenti lantaran terkendala pada quality control saat panen. "Sehingga kewalahan dalam proses pasca panennya. Akibatnya, pisang yang dipanen matangnya tidak sama kualitasnya. Mulai sekarang kami akan coba budidaya lagi dan memperbaiki betul proses panen dan pasca panenya agar menghasilkan produk yang memenuhi standar ekspor," jabarnya.
Sandi optimis dapat kembali mengekspor komoditas hortikultura milikknya, mengingat dukungan Kementan yang sangat memudahkan sekali pelaku usaha. Berdasarkan data BPS sendiri, produksi buah-buahan tahun 2017 mencapai 19,6 juta ton. Ini berarti mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang hanya menembus angka 18,3 juta ton. Khusus jeruk, produksi 2017 mencapai 2,3 juta ton naik signifikan dari tahun 2013 yang hanya 1,65 juta ton. Produksi pisang juga naik dari 6,28 juta ton menjadi 7,04 juta ton. [Teg]